Page 22 - Tesis Musdaliva
P. 22
4
melebihi anggota rumahtangganya sendiri yang ada, memerlukan bantuan
tenaga kerja dari lain rumah tangga yaitu buruh tani yang bekerja atas
dasar alokasi waktu atau curahan tenaga kerja dalam kegiatan produksi
baik yang langsung maupun yang tidak langsung menghasilkan
pendapatan, maka sumbangan orang sebagai anggota rumahtanggalah
yang penting dan bukan sumbangan perorangan dari keluarga inti atau
keluarga batih sebagai kesatuan sosial.
Gender sebagai seuatu konstruksi sosial tentu sangat terkait
dengan budaya yang dianut oleh masyarakat. Kondisi yang sama berlaku
pula pada masyarakat Desa Bulusirua, Kecamatan Bontocani, Kabupaten
Bone yang merupakan etnik Bugis. Secara umum masyarakat Bugis pada
hakekatnya antara laki-laki dan perempuan tidak ada yang dianggap
dominan antara satu dengan yang lain. Kriteria pembedaan peran gender
lebih berdasarkan kecenderungan sosial dalam perilaku individu
umumnya (Hamzah dalam Pelras, 2006: 185). Dibagian selatan wilayah
Kabupaten Bone terdapat Desa Bulusirua yang merupakan wilayah dari
Kecamatan Bontocani. Pekerjaan utama penduduk di desa ini hampir
semuanya adalah petani. Sebuah profesi yang telah diwariskan secara
turun-temurun oleh leluhur mereka. Adapun tanaman sumber pendapatan
mereka adalah padi, cengkeh, kopi, coklat (kakao), kemiri, dan gula
merah. Tanaman lainnya selain yang telah disebutkan terdapat pula
berbagai tanaman buah-buahan, kelapa, ternak sapi, ayam, dan lain-lain.
Tanaman tersebut sebagian besar yang menjadi sumber pendapatan