Page 107 - KEMUHAMMADIYAHAN 03
P. 107
kalau hidup di dunia hanya sekali ini sampai sesat,akibatnya
akan celaka dan sengsara selama-lamanya.
5. Setelah manusia mendengarkan pelajaran-pelajaran fatwa
yang bermacam-macam, membaca beberapa tumpuk buku
dan setelah mendiskusikan, memikir-mikir, menimbang-
nimbang, membanding-banding ke sana ke mari, barulah
mereka dapat memperoleh keputusan, memperoleh barang
yang benar dan yang sesungguhnya, dengan akal pikirannya
sendiri bisa mengetahui dan menetapkan, inilah perbuatan
yang benar. Sekarang kebiasaan manusia tidak berani
memegang teguh pendiriannya dan perbuatan yang benar
karena khawatir, kalau menepati kebenaran, akan terpisah
dari teman-temannya. Pendek kata, banyak kekhawatiran
itu yang akhirnya tidak berani mengerjakan barang yang
benar, kemudian hidupnya seperti mahluk yang tidak
berakal, hidup asal hidup, tidak menempati kebenaran.
6. Kebanyakan pemimpin-pemimpin rakyat, belum berani
mengorbankan harta benda dan jiwanya untuk berusaha
tergolongnya umat manusia dalam kebenaran. Malah para
pemimpinnya mempermainkan dan memperalat manusia
yang bodoh-bodoh dan lemah.
7. Pelajaran terbagi atas dua bagian, yaitu: pertama, belajar
suatu ilmu pengetahuan atau teori. Kedua, belajar amal
(mengerjakan dan mempraktekkan). Semua mata pelajaran
harus dipelajari sedikit demi sedikit (step by step), setingkat
demi setingkat. Demikian juga belajar amal, harus dengan
94