Page 103 - KEMUHAMMADIYAHAN 03
P. 103

Semua  kitab-kitab  tersebut  kemudian  disumbangkan
                                                                 48
                  kepada  Muhammadiyah  Bagian  Taman  Pustaka.   Dalam
                  perjalanan hidupnya, KH. Ahmad Dahlan pernah juga menjadi

                  guru agama di sebuah sekolah Kweekschool Yogyakarta dan
                  sekolah-sekolah  lain  sebelum  aktif  di  Muhammadiyah.  KH.
                  Ahmad Dahlan pernah masuk Budi Utomo tahun 1909 dengan
                  maksud  memberi  pelajaran  agama  kepada  para  anggotanya.
                  Melalui cara ini, KH. Ahmad Dahlan berharap agar nanti dapat
                  memberikan pelajaran agama di sekolah-sekolah pemerintah
                  karena  para  anggota  Budi  Utomo  secara  umum  bekerja  di

                  sekolah-sekolah yang didirikan oleh pemerintah dan kantor-
                  kantor  pemerintah.  Ia  juga  berharap  agar  para  guru  yang
                  mendapatkan pelajaran darinya mampu meneruskan kepada
                  muridnya  masing-masing. Ceramah-ceramah  yang diberikan
                  Ahmad Dahlan rupanya memenuhi harapan para anggota Budi
                  Utomo  hingga  disarankan  agar  dibuka  sekolah  sendiri  yang

                  diatur dengan rapi dan didukung organisasi yang permanen,
                  menghindari nasib kebanyakan pondok pesantren tradisional
                  terpaksa  ditutup  karena  kyai  yang  bersangkutan  meninggal
                  dunia.
                      KH.  Ahmad  Dahlan  melihat  bahwa  organisasi  Jami’at
                  Khair yang didirikan di daerah Jakarta 17 Juli 1905, memiliki
                  hubungan  dengan  timur  tengah,  maka  ia  yang  haus  akan



                      48  Junus Salam, Gerakan Pembaharuan Muhammadiyah..., 59.
                                           90
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108