Page 106 - KEMUHAMMADIYAHAN 03
P. 106
Maksudnya: “Manusia semuanya mati (mati perasaannya)
kecuali para ulama, yaitu orang–orang yang berilmu. Dan
ulama–ulama itu dalam kebingungan, kecuali mereka yang
beramal. Mereka yang beramal pun semuanya dalam
kekhawatiran kecuali mereka yang ikhlas dan bersih”
2. Kebanyakan di antara manusia selalu berwatak sombong
dan takabur, hanya mementingkan kepentingan sendiri.
3. Manusia itu kalau mengerjakan pekerjaan apapun, sekali,
dua kali, dan berulang-ulang, maka kemudian menjadi
biasa. Kalau sudah menjadi kebiasaan yang dicintai itu sukar
untuk dirubah, sudah menjadi tabi’at, bahwa kebanyakan
manusia membela adat kebiasaan yang diterima, baik itu
dari sudut keyakinan atau i’tiqad, perasaan kehendak
maupun amal perbuatan. Kalau ada yang akan merubah,
mereka sanggup membela dengan mengorbankan jiwa dan
raganya. Demikian itu karena anggapannya bahwa apa yang
dimiliki adalah benar.
4. Manusia digolongkan menjadi satu dalam kebenaran, harus
bersama-sama menggunakan akal dan fikirannya untuk
memikirkan, bagaimana sebenarnya hakekat dan tujuan
manusia hidup di dunia. Apakah perlunya? Hidup di dunia
harus mengerjakan apa? Dan mencari apa? Dan apa yang
dituju?. Manusia harus menggunakn pikirannya untuk
mengoreksi soal i’tikad dan kepercayaannya, tujuan hidup
dan tingkah lakunya, mencari kebenaran sejati. Karena
93