Page 98 - KEMUHAMMADIYAHAN 03
P. 98
kegelapan yang remang-remang kita berjumpa dengan
pria dan wanita menuju ke masjid untuk melakukan
shalat, wanita memakai pakaian shalat warna putih
(rukuh), sampai ke tangan mereka. Kehidupan ini
kelihatannya jauh dari hal-hal keduniaan dan mempunyai
arti sejarah.”
44
Nama kecil KH. Ahmad Dahlan adalah Muhammad
Darwis. Saat masih kecil beliau diasuh oleh ayahnya sendiri
yang bernama K.H. Abu Bakar. Karena sejak kecil Muhammad
Darwis mempunyai sifat yang baik, budi pekerti yang halus dan
hati yang lunak serta berwatak cerdas, ayah dan bundanya
sangat sayang padanya. Ketika Muhammad Darwis menginjak
usia delapan tahun ia sudah pandai membaca Alquran dengan
lancar. Dalam hal ini Muhammad Darwis seorang sosok yang
cerdas pikirannya karena dapat mempengaruhi teman-teman
sepermainannya dan dapat mengatasi segala permasalahan
yang terjadi di antara mereka.
Muhammad Darwis sejak kecil tinggal di sebuah kampung
Kauman Yogyakarta. Seperti dijelaskan dalam pembahasan di
atas, bahwa kampung Kauman anti dengan penjajah. Suasana
seperti ini tidak mustahil bagi Muhammad Darwis untuk
memasuki sekolah yang dikelola oleh pemerintah penjajah
Hindia-Belanda. Pada waktu itu, barang siapa yang memasuki
44
Weinata Sairin, Gerakan Pembaharuan Muhammadiyah..., hlm. 36-
37.
85