Page 228 - KEMUHAMMADIYAHAN 03
P. 228
partai politik atau kekuatan-kekuatan politik formal di tingkat
lembaga suatu negara. Kedua, melalui kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan yang bersifat pembinaan atau pemberdayaan
masyarakat maupun kegiatan politik tidak langsung (high
politics) yang bersifat mempengaruhi kebijakan negara dengan
perjuangan moral (moral force) untuk mewujudkan
kehidupan yang lebih baik di tingkat masyarakat dan negara
sebagaimana halnya dilakukan oleh kelompok-kelompok
105
kepentingan (interest group).
E. Peran Muhammadiyah dalam Perpolitikan di Indonesia
Peran Muhammadiyah terhadap politik di Indonesia
sangat baik dan antusias, terbukti Muhammadiyah pernah
masuk dalam partai Islam yakni Masyumi, namun keluar dari
masyumi namun Masyumi bubar dengan sendirinya. Dalam
hal ini Muhammadiyah memandang bahwa politik dalam
konteks dakwah amar ma’ruf nahi munkar memiliki arti luas,
tidak sekedar meraih, melaksanakan dan mempertahankan
kekuasaan. Muhammadiyah mengaktifkan kembali partai
Masyumi yang awalnya bubar dengan sendirinya sehingga
Muhammadiyah tidak mempunyai wadah dalam hal politik
105
Haedar Nashir, Manhaj Gerakan Muhammadiyah, Ideologi,
Khittah, dan Langkah..., 284.
215