Page 48 - KEMUHAMMADIYAHAN 03
P. 48
ajaran Islam terutama yang terjadi di kalangan para
penguasa. Mereka mengamalkan ajaran Islam sebagai
formalitas belaka yang tidak lagi dipahami, dihayati dan
diamalkan sampai kepada aplikasinya. Pada masa itu,
ajaran Islam bagaikan pakaian yang apabila dikehendaki
dipakai maka dipakai namun apabila tidak diperlukan
maka ia hanya digantungkan dan tidak lebih dari itu.
Akibanya lambat laun mereka mulai meninggalkan
ajaran Islam dari kehidupannya sehingga menimbulkan
suatu gejala penyakit ruhani yang menghinakan seperti
kerakusan, keserakahan akan kekuasaan dan kehidupan
duniawi, dengki dan iri terhadap kehidupan orang lain
yang mendapatkan kesuksesan. Selain itu, munculnya
nafsu untuk merebut kekuasaan tanpa disertai etika
sama sekali. Mereka melakukan sebuah diskriminasi
yang secara berlebihan dengan memeras dan menginjak-
nginjak bawahannya sementara kepada atasan, mereka
menjilat dan memuji secara berlebihan yang hanya
menjadi hiasan belaka.
Adapun kerusakan dinasti Umayyah di Andalusia di
samping yang telah tersebut di atas, juga disebabkan
akibat tidak konsisten akan pengamalan ajaran Islam
dalam memimpin negara. Padahal sesungguhnya Islam
mengajarkan prinsip demokrasi di dalam kehidupan
bernegara. Penegasan seperti ini tidak hanya sekedar
pengakuan dari orang Islam sendiri, melainkan juga
35