Page 89 - KEMUHAMMADIYAHAN 03
P. 89

berlanjut ketika Indonesia memasuki zaman Islam. Sistem
                     pendidikan  ini  muncul  jauh  sebelum  penjajah  Belanda
                     masuk ke Indonesia yang dengannya banyak memberikan
                     sumbangan kepada bangsa Indonesia yang melahirkan para

                     kader  umat  bangsa  sekaligus  menjadi  pelopor  semangat
                     nasionalisme dan patriot bangsa.
                         Dalam perkembangan sistem pendidikan pesantren itu
                     dihadapkan kepada sebuah tantangan zaman yang semakin
                     kompleks. Mata pelajaran di Pendidikan pondok pesantren
                     hanya  diajarkan  ilmu-ilmu  agama  seperti  nahwu,  sharaf,
                     usul fiqh, fiqh, tafsir, hadis, tasawuf, akidah, ilmu mantiq,

                     ilmu  falak  dan  lain-lain.  Sedangkan  mata  pelajaran  pada
                     ilmu pengetahuan umum yang berkaitan dengan muamalah
                     duniawiyah  seperti  ilmu  sejarah,  fisika,  kimia,  biologi,
                     matematika, ekonomi, sosiologi  dan  lain-lain  sama sekali
                     belum pernah diperkenankan di lembaga tersebut. Padahal
                     ilmu  pengetahuan  umum  sangat  membantu  seseorang

                     dalam  melaksanakan  semua  tugasnya  sebagai  khalifah  di
                     bumi. Kondisi tersebut dirasakan oleh Ahmad Dahlan yang
                     menurutnya terdapat satu sisi yang kurang sehingga harus
                     disempurnakan. Cara yang ditempuh Ahmad Dahlan dalam
                     menyempurnakan  sistem  pendidikan  pondok  pesantren
                     adalah memberikan pelajaran agama dan ilmu pengetahuan
                     umum sehingga kedua ilmu tersebut bisa saling melengkapi
                     dan terintegrasi serta terintekoneksi.


                                           76
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94