Page 86 - BUKU PAI 6
P. 86

Sikap Kebiasaan

                                      Insya Allah aku dapat memahami dan
                             menerapkan perilaku toleran kepada siapa saja






               E.  Hidup Rukun


                  1.  Cermati Kisah Berikut ini!

                     Rara dan Wati adalah dua sahabat yang tinggal dalam satu kompleks.  Setiap
                  berangkat  sekolah Rara dan Wati selalu bersama diantar ayah Rara yang sekaligus
                  berangkat ke kantor. Ketika pulang sekolah keduanya bersama ibu  Wati yang
                  menitipkan  makanan  kecil  di  kantin  sekolah.  Karena  setiap  menjelang  selesai
                  pelajaran ibu Wati mengambil hasil penjualan makanan kecilnya.

                     Saat belajar bersama, Rara dan Wati saling mendukung. Rara yang membacakan
                  teks bacaan dan Wati menyimak sambil menyermati bagaimana cara menjawabnya.
                     Di lingkungan rumah pun Orangtua Rara dan  Wati sangat erat bersahabat.
                  Karena ibu Rara sebagai Ketua Majelis  Taklim di lingkungan kompleks mereka.
                  Setiap malam Kamis kaum ibu di komplek tersebut mengadakan pengajian  al-
                  Qur'±n. Sedangkan tiap hari Jumat ada pula pengajian bulanan di masjid kompleks.
                  Kehidupan di kompleks tempat tinggal Rara dan Wati sangat harmonis.
                     Jarang terdengar ada warga yang kehilangan atau bentrok sesama tetangga,
                  karena Ketua Rukun Tetangga sangat berperan aktif dalam setiap peristiwa yang
                  terjadi di lingkungan kompleks. Jika ada tetangga yang pulang kampung dapat
                  menitipkan kunci rumahnya kepada tetangga sebelahnya. Rumah yang dititipkan
                  kuncinya aman hingga pemiliknya  datang.

                     Demikian pula bila ada peringatan maulid Nabi Muhammad saw. seluruh umat
                  Islam  ikut  membantu  meringankan  panitia  penyelenggara  hingga  peringatan
                  maulid Nabi Muhammad saw. tersebut terlaksana dengan meriah dan sukses.

                     Begitu pula pada peringatan 17
                  Agustus tiap tahun, seluruh warga
                  aktif mensukseskannya. Ada warga
                  yang membuat gapura di mulut
                  gang, ada yang menjadi panitia
                  lomba, ada panitia karnaval,  ada
                  yang ngurus konsumsi, dan ada
                  warga yang ronda malam dan
                  sebagainya.    Dengan  pembagian
                  tugas yang merata kepada seluruh
                  warga seperti di atas, hal itu menjadi
                  adil.
                                                         Gambar 8.13. Memasang umbul-umbul dan
                                                         bendera untuk Hari Besar Islam. Sumber: Dok.
                                                         Kemdikbud





             80      Kelas VI SD/MI
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91