Page 32 - E-Modul Geografi Desa Kota_Rosa Maulita & Fara Deviana Putri_Neat
P. 32

MODUL GEOGRAFI KELAS XII KD 3.2 DAN 4.2                                                 32







                       3. Gerakan Ulak-Alik

                          Meningkatnya  kebutuhan  lahan  dan  terbatasnya  lahan  di  pusat  kota  maka  kegiatan


                          penduduk berkembang ke daerah pinggiran kota. Daerah pinggiran disebut Urban Fringe

                          Area.












                                  Desa                     KOTA                           Desa









                                  Daerah pinggiran biasa digunakan sebagai wilayah pemukiman penduduk. Gerakan

                           ulak-alik (mobilitas harian) dari penduduk pinggiran yang melakukan pergerakan ke kota

                           sebagai daerah tujuan menyebabkan berbagai dampak.



                                  Proses perkembangan wilayah kota ke daerah pinggiran kota disebut  urban sprawl

                           menurut Yunus (2005). Perkembangan kota ke daerah pinggiran terdapat tiga tipe yaitu

                           tipe konsentris, memanjang, dan meloncat.



                           1. Tipe konsentris (concentric development) yaitu perkembangan kota merembet ke seluruh

                               pinggiran kota secara merata. Tipe ini merupakan bentuk kota yang paling ideal karena


                               membentuk kota yang merata di pinggiran kota.



                           2. Tipe memanjang (linier development) yaitu perkembangan kota mengikuti sepanjang


                               jaringan  jalan  di  daerah  pinggiran  kota.  Pada  tipe  ini  peranan  transportasi  sangat

                               dominan sehingga menyebabkan perubahan penggunaan lahan dari sifat desa menjadi


                               kota di sepanjang jaringan jalan.




                           3. Tipe meloncat (leaf frog development) yaitu perkembangan kota yang tumbuh terpisah

                               seolah-olah meloncat dari kota utama. Pada tipe ini kenampakan fisik kota berkembang

                               ditengah-tengah daerah pertanian. Jadi, lahan pertanian tidak berada dalam satu blok


                               tetapi terpisah-pisah menjadi beberapa fragmen yang tidak saling berhubungan. Tipe

                               meloncat  terjadi  di  daerah  pinggiran  kota  menyebabkan  penggunaan  lahannya


                               bercampur antara sifat kota dan desa.



                                   Wilayah pinggiran kota merupakan wilayah yang sangat dinamis jika dibandingkan


                               dengan  bagian  dalam  kota  maupun  wilayah  pedesaan.  Wilayah  ini  menjadi  sarana

                               penduduk  pendatang  yang  bekerja  di  kota  sehingga  banyak  dibangun  pusat-pusat


                               kegiatan penduduk yang berorientasi ke kota.





























                                                                                                                                                                                      32
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37