Page 68 - MODUL KIMIA
P. 68
menyerap panas dari lingkungan ke sistem, temperatur dari campuran reaksi akan turun dan energi
potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan naik.
6.5 KONSENTRASI LARUTAN
Konsentrasi larutan dapat dibedakan secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif, larutan
dapat dibedakan menjadi larutan pekat dan larutan encer. Dalam larutan encer, massa larutan sama
dengan massa pelarutnya karena massa jenis larutan sama dengan massa jenis pelarutnya. Secara
kuantitatif, larutan dibedakan berdasarkan satuan konsentrasinya. Ada beberapa prinsip kelarutan
yaitu,
Cair- Cair
Kelarutan zat cair dalam zat cair maksudnya zat- zat cair yang memiliki struktur serupa akan
saling melarutkan satu sama lain dalam segala perbandingan. Contohnya: heksana dan pentana, air
dan alkohol , H- OH dengan C2H5- OH. Perbedaan kepolaran antara zat terlarut dan zat pelarut tidak
terlalu berpengaruh terhadap kelarutan. Contohnya: CH3Cl (polar) dengan CCl4 (non- polar).Larutan
ini terjadi karena terjadinya gaya antar aksi, melalui gaya dispersi (peristiwa menyebarnya zat terlarut
di dalam zat pelarut) yang kuat. Di sini terjadi peristiwa soluasi, yaitu peristiwa partikel- partikel pelarut
menyelimuti (mengurung) partikel terlarut. Untuk kelarutan cairan- cairan dipengaruhi juga oleh ikatan
Hydrogen.
Padat- Cair
Padatan umumnya memiliki kelarutan terbatas di cairan hal ini disebabkan gaya tarik antar
molekul zat padat dengan zat padat lebih kuat jika dibandingkan dengan zat padat dengan zat cair. Zat
padat non- polar (sedikit polar) memiliki kelarutan yang besar dalam zat cair yang kepolarannya
rendah. Contohnya: DDT memiliki struktur mirip CCl4 sehingga DDT mudah larut di dalam non- polar
(contoh minyak kelapa), tidak mudah larut dalam air (polar).
Gas- Cair
Ada 2 prinsip yang mempengaruhi kelarutan gas dalam cairan, yaitu makin tinggi titik cair
suatu gas, maka semakin mendekati zat cair gaya tarik antar molekulnya. Gas dengan titik cair lebih
tinggi, kelarutannya lebih besar. Dan pelarut terbaik untuk suatu gas ialah pelarut yang gaya tarik antar
molekulnya sangat mirip dengan yang dimiliki oleh suatu gas. Pengaruh temperatur (T) dan tekanan
(P) terhadap kelarutan, yaitu peningkatan temperatur menguntungkan proses endotermis, sebaliknya
penurunan temperatur menguntungkan proses eksotermis. Proses kelarutan zat padat dalam zat cair
umumnya berlangsung endoterm akibatnya kenaikan temperatur menaikkan kelarutan. Proses
kelarutan gas dalam cair berlangsung eksoterm akibatnya kenaikan temparatur menurunkan kelarutan.
64