Page 17 - MODUL DIGITAL TEKS FABEL
P. 17
"Jika aku tidak boleh meminjam bulumu aku tidak akan memaksa. Akan tetapi, aku
tidak akan memberi tahu dirimu jika nanti Dewa Yamadipati datang menjemput nyawamu.
lngat itu!" ancam burung gagak.
"Jangan kau mengancamku! Tugasmu memberi kabar kepada mahluk hidup ketika
Dewa Yamadipati akan menjemput nyawa manusia. Jika kau tidak melakukannya padaku, itu
sama artinya engkau melalaikan tugas dewa."
"Terserah!"
Tidak lama kemudian, burung gagak itu terbang meninggalkan Kebun Raja. Ia terbang
menuju sebuah hutan. Dari ketinggian, tiba-tiba matanya melihat seekor rase membawa bulu-
bulu burung merak. Si rase segera didekati.
"Rase, dari mana bulu merak itu kau peroleh?"
"Aku baru saja menangkap seekor burung merak. Aku sedang mencarikan makan
anak-anakku yang kelaparan!"
"Lalu buat apa bulu-bulu merak itu kau bawa? Serahkan saja kepadaku!"
"Bulu-bulu ini akan kuberikan kepada anak-anakku. Mereka pasti senang dengan bulu-
bulu yang indah ini. Tidak mungkin kuserahkan kepadamu!"
Burung gagak kemudian mencari akal agar si rase bersedia menyerahkan bulu-bulu
burung merak itu. Keinginannya untuk memakai bulu berwarna indah itu sudah tidak dapat
dikendalikan lagi. Oleh karena itu, ia lalu mengambil keputusan yang sangat nekat.
"Kalau begitu, akan kuserahkan berutuku kepadamu sebagai pengganti bulu itu."
"Apakah keputusanmu itu sudah kau pikirkan masak-masak? Memang aku
menginginkan berutumu itu. Sepertinya sangat sedap rasanya."
"Sekarang bulu-bulu burung merak ini jadi milikmu. Maaf kulitmu banyak yang
terkoyak oleh gigiku! Bahkan, semua bulumu telah terlepas."
E- Modul Pembelajaran Teks Fabel Untuk Siswa Kelas VII SMP/MTS 14