Page 1 - PELAJARAN 11
P. 1
PELAJARAN 11
GEREJA DAN DUNIA
TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN
Pada akhir pelajaran, saya dapat:
1. Menjelaskan arti dunia;
2. Menjelaskan pandangan Gereja tentang dunia;
3. Menjelaskan arti dari Konstitusi Gaudium et Spes, Artikel 1 dan 40;
4. Menjelaskan tugas Gereja di dalam dunia;
5. Menyebutkan usaha-usaha atau tindakan-tindakan yang dapat dilakukan oleh siswa untuk
ikut serta membangun dunia.
A. Latar Belakang
Konsili Vatikan II dalam dokumen Gaudium et Spes, Art.1 antara lain berkata:
“Kegembiraan dan harapan, duka, dan kecemasan manusia dewasa ini, terutama yang miskin
dan terlantar, adalah kegembiraan dan harapan, duka, dan kecemasan murid-murid Kristus
pula”. Kata-kata Konsili ini menunjukkan perhatian dan keprihatinan Gereja terhadap dunia.
Namun, Gereja tidak berhenti pada perhatian dan keprihatinan saja. Gereja sungguh-sungguh
mewartakan dan memberi kesaksian tentang “Kabar Gembira” kepada dunia, sambil belajar
dan mengambil banyak nilai-nilai positif yang dimiliki dunia untuk perkembangan diri dan
pewartaannya. Gereja kini telah memiliki pandangan tentang dunia yang jauh lebih positif
dari zaman-zaman yang lampau, sehingga hubungan antara keduanya menjadi lebih saling
menguntungkan. Jadi, hubungan antara Gereja dan dunia memiliki pandangan-pandangan
baru yang perlu dipahami.
1) Dunia
Dunia dilihat sebagai seluruh keluarga manusia dengan segala hal yang ada di
sekelilingnya. Dunia menjadi pentas berlangsungnya sejarah umat manusia. Dunia
ditandai dengan usaha-usaha manusia beserta segala kekalahan dan kemenangannya.
Dunia menurut iman kita diciptakan dan dipelihara oleh cinta kasih Tuhan Pencipta.
Dunia yang pernah jatuh menjadi budak dosa, kini telah dimerdekakan oleh Kristus.
2) Manusia
Menyangkut manusia, da abeberapa hal perlu diperhatikan, antara lain:
a. Martabat Manusia
Gereja selalu mengajarkan bahwa manusia itu mempunyai martabat yang luhur,
karena manusia diciptakan menurut citra Allah dan dipanggil untuk memanusiakan
dan mengembangkan diri menyerupai manusia utama yaitu Kristus, di mana citra
Allah menampak secara utuh.
b. Masyarakat Manusia
Manusia diciptakan sebagai makhluk bermasyarakat. Allah yang memelihara
segala sesuatu sebagai Bapa menghendaki agar manusia membentuk satu keluarga
dan memperlakukan seorang akan yang lain dengan jiwa persaudaraan (lih. Gaudium