Page 4 - PELAJARAN 11
P. 4

menyerupai  Kristus, di  mana citra Allah tampak secara utuh. Manusia adalah
                                ciptaan  yang  memiliki  akal  budi,  kehendak  bebas,  dan  hati  nurani.  Ketiga-
                                tiganya ini menunjukkan bahwa manusia adalah sebagai citra Allah, walaupun
                                dapat disalahgunakan sehingga jatuh ke dalam dosa. Manusia sungguh ciptaan
                                yang istimewa, karena ia diciptakan demi dirinya sendiri, padahal makhluk lain
                                diciptakan hanya untuk manusia.

                            2)  Masyarakat Manusia
                                     Pribadi manusia dan masyarakat memang saling bergantungan satu sama
                                lain. Hal  ini  sesuai dengan rencana Tuhan karena manusia diciptakan sebagai
                                makhluk  yang bermasyarakat. Allah,  yang  memelihara segala  sesuatu sebagai
                                Bapa,  menghendaki  agar  semua  manusia  membentuk  satu  keluarga  dan
                                memperlakukan  seorang  akan  yang  lain  dengan  jiwa  persaudaraan  (G.S.  24).
                                Kristus  sendiri  berdoa  agar  “semua  menjadi  satu………seperti  kita  pun  satu
                                adanya” (Ya 17: 21-22).

                       c.  Usaha atau Karya Manusia
                              Perkembangan dunia di segala bidang memang dikehendaki Tuhan dan manusia
                          dipilih untuk menjadi “rekan kerja” Tuhan dalam melaksanakan perkembangan dunia.
                          Kebenaran  ini  perlu  disadari  pada  masa  kemajuan  ilmiah  dan  teknik  ini,  supaya
                          manusia  tidak  salah  langkah.  Usaha  dan  karya  manusia  apa  pun  bentuknya
                          mempunyai nilai yang luhur karena dengan itu manusia menjadi partner Tuhan dalam
                          menyempurnakan  dan  menyelamatkan  dunia  ini.  Selanjutnya,  dengan  berkarya
                          manusia bukan saja menyempurnakan bumi ini tetapi juga menyempurnakan dirinya
                          sendiri.

                   2.  Hubungan antara Gereja dan dunia
                              Menyangkut hubungan antara Gereja dan dunia dapat diangkat satu dua hal yang
                       berikut ini:
                       a.  Gereja postkonsilier  melihat dirinya sebagai “Sakramen Keselamatan” bagi dunia.
                          Gereja  menjadi  terang,  garam,  dan  ragi  bagi  dunia.  Dunia  menjadi  tempat  atau
                          ladang, di mana Gereja berbakti. Dunia tidak dihina dan dijauhi, tetapi didatangi dan
                          ditawari keselamatan.
                       b.  Dunia dijadikan mitra dialog. Gereja dapat menawarkan nilai-nilai injili dan dunia
                          dapat mengembangkan kebudayaannya, adat istiadat, alam pikiran, ilmu pengetahuan
                          dan teknologi, sehingga Gereja dapat lebih efektif menjalankan misinya di dunia.
                       c.  Gereja tetap menghormati otonomitas dunia dengan sifatnya yang sekuler, karena
                          di  dalamnya  terkandung  nilai-nilai  yang  dapat  mensejahterakan  manusia  dan
                          membangun  sendi-sendi  Kerajaan  Allah.  Sebenarnya,  Gereja  dan  dunia  manusia
                          merupakan  realitas  yang  sama,  seperti  mata  uang  yang  ada  dua  sisinya.  Berbicara
                          tentang  Gereja  berarti  berbicara  tentang  dunia  manusia  dan  bagi  seorang  Kristen
                          berbicara tentang dunia manusia berarti pula berbicara tentang Gereja sebagai umat
                          Allah yang sedang berziarah di bumi ini.
   1   2   3   4   5   6   7