Page 12 - PPKN 7.1
P. 12
1. Diskusi Perumusan
Perumusan Pancasila dilakukan melalui diskusi seru. Anggota Panitia
Sembilan berbineka atau berlatar belakang dari berbagai kalangan berbeda.
Mereka memiliki pendapat yang berbeda-beda pula.
Mereka semua berdialog mempertemukan pendapat masing-masing,
agar dapat membuat rumusan dasar negara yang kuat. Sebagian mereka
menyampaikan pendapat dari pendekatan keagamaan. Sebagian yang lain
menyampaikan pendapat dari pendekatan kebangsaan.
Wahid Hasyim dan beberapa anggota berpendapat bahwa negara
Indonesia yang akan dibentuk harus berdasarkan agama. Tanpa didasarkan
agama, negara akan rusak karena mengabaikan nilai ketuhanan. Karena itu,
Indonesia tidak boleh menjadi negara sekuler atau negara yang mengabaikan
nilai ketuhanan.
Soekarno, Hatta, dan beberapa anggota lain mengingatkan bahwa negara
Indonesia sebaiknya tidak berdasarkan keagamaan. Kalau negara Indonesia
berdasar agama, dasar agamanya tentu Islam karena sebagian besar penduduk
beragama Islam. Kelompok penganut kebangsaan khawatir hal itu akan
membuat umat lain merasa tidak nyaman.
Semua sependapat bahwa nilai ketuhanan sangat penting untuk menjadi
bagian dasar negara Indonesia. Lalu disepakati Indonesia menjadi negara
kebangsaan, bukan negara agama, dengan sila ketuhanan menjadi sila yang
pertama.
Kesepakatan:
Ketuhanan Yang
Maha Esa jadi sila
pertama
Perlu dasar Perlu dasar
keagamaan, kebangsaan, agar
ketuhanan diterima semua
sangat penting umat
Gambar 1.6 Kesepakatan Panitia Sembilan
12 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMP Kelas VII