Page 10 - BAHAN AJAR Microteaching
P. 10
C. Urgensi Microteaching
T. Gilarso dalam Asril (2010), mengemukakan bahwa prinsip dasar yang
melandasi program micro teaching adalah:
a) Direncanakan, di dalamnya mengenai materi, metode, tujuan, kegiatan
belajar, alat-alat bantu yang digunakan, tingkah laku, dan penampilan;
b) Nyata, terjadi di kelas artinya diwujudkan dalam pelaksanaan proses
belajar secara konkret;
c) Bayangan sekaligus dirasakan, dalam diri pengajar akan terdapat suatu
gambaran mengenai tingkah lakunya sendiri. Mencermati pendapat di
atas dapat disimpulkan bahwa, perlu tiga langkah meningkatkan
keterampilan professional guru, yaitu planning (persiapan yang baik),
performance (pelaksanaan latihan mengajar), dan perception (balikan,
keterbukaan mau belajar dari pengalaman)
Sasaran akhir yang akan dicapai dalam microteaching adalah terbinanya
calon guru memiliki pengetahuan tentang proses pembelajaran dan terampil
dalam proses pembelajaran, serta memiliki sikap dan perilaku yang baik
sebagai seorang guru. Pembelajaran mikro sangat diperlukan baik oleh calon
pendidik maupun pendidik yang sudah berpengalaman. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Asril (2010) bahwa Kegiatan mikro ini lebih
menyenangkan dari kelas normal karena pembelajaran mikro:
a) Mencontohkan cara mengajar yang benar;
b) Memperlihatkan serangkaian gaya mengajar;
c) Melatih memberi umpan balik melalui diskusi kelas atau kelompok;
d) Melakukan penilaian terhadap penampilan teman sejawat.
Di samping itu micro teaching (pembelajaran mikro) memiliki beberapa
manfaat antara lain:
a) Mengembangkan dan membina keterampilan tertentu calon guru
dalam mengajar;
b) Keterampilan mengajar terkontrol dan dapat dilatihkan;
c) Perbaikan atau penyempurnaan secara cepat dapat segera dicermati;