Page 89 - BAHAN AJAR Microteaching
P. 89
4) Peserta didik di masing-masing kelompok mencari informasi
dariberbagai sumber (buku, pedoman dan sumber lain) atau bertanya
pada pakar yang mendampingi untuk mendapatkan pemahaman tentang
masalah (revisiting the problem).
5) Berbekal informasi yang diperoleh peserta didik saling bekerjasama
danberdiskusi dalam memahami masalah dan mencari solusi (produce the
product) terhadap masalah dihadapi dan langsung diaplikasikan. Pelatih
bertindak sebagai pendamping.
6) Masing-masing kelompok mensosialisasikan pengalaman dalam
memecahkan masalah kepada kelompok lainnya untuk mendapatkan
masukan dan penilaian (evaluation) dari kelompok lainnya. Pada tahap ini
peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan
pengalamannya selama menyelesaikan proyek.
Pembelajaran berbasis Project Based Learning mempunyai beberapa
prinsip yaitu:
a) Prinsip Sentralisitis Menegaskan bahwa kerja PjBL merupakan esensi
dari kurikulum. Model ini merupakan pusat strategi pembelajaran,
dimana peserta didik mengalami dan belajar konsep-konsep inti suatu
disiplin ilmu melalui proyek.
b) Prinsip pendorong Kerja proyek berfokus pada “pertanyaan atau
permasalahan” yang dapat mendorong peserta didik untuk berjuang
memperoleh konsep atau prinsip utama suatu bidang tertentu. Jadi kerja
proyek ini dapat sebagai ekternal motivation yang mampu mengunggah
peserta didik untuk menumbuhkan kemandiriannya dalam mengerjakan
tugas-tugas pembelajaran.
c) Prinsip invetigasi konstruktif Merupakan yang mengarah kepada
pencapaian tujuan, yang mengandung kegiatan inkuiri, pembangunan
konsep, dan resolusi. Dalam invetigasi memuat proses perancangan,
pembuatan keputusan, penemuan masalah, pemecahan masalah,
discovery dan pembentukan model.