Page 6 - PROYEK PROFIL PELAJAR PACASILA
P. 6
A. Apa itu Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)?
Pernahkah kita melihat seorang anak yang membuat rumah-rumahan dari jajaran
kursi atau kolong tangga yang kemudian ditutup dengan selimut? Coba kita
perhatikan, sebelum anak membuat rumah-rumahan, pasti terlebih dahulu anak
tersebut menyampaikan idenya entah kepada orang tuanya atau temannya. Mereka
bermusyawarah sampai menemukan kesepakatan, kemudian mendata barang
yang diperlukan. Setelah itu, mereka membagi tugas dan peran, siapa membawa
apa dan mengerjakan apa.
Betapa seriusnya anak saat bermain membuat rumah-rumahan. Dia akan belajar
bagaimana membuat atap, mengatur posisi atap supaya kainnya tidak bergeser
atau turun ke bawah, menambahkan alas, menambahkan cahaya dengan lampu
senter, dan masih banyak perubahan dan penambahan yang akan dilakukan setiap
harinya. Anak-anak tersebut asyik sekali memodifikasi rumah-rumahannya. Setiap
Dalam pendidikan, pendekatan proyek dimaknai hari ada saja yang dilakukan untuk menyempurnakan karyanya.
Mengapa hampir semua anak suka bermain rumah-rumahan? Karena rumah
adalah sesuatu yang kontekstual, dekat dengan anak, yang dia lihat setiap hari.
Anak berusaha merepresentasikan apa yang dia lihat menjadi suatu karya nyata.
sebagai investigasi mendalam tentang suatu Saat bermain, anak melakukan serangkaian uji coba, menginvestigasi cara membuat
struktur atap yang mengharuskannya untuk merombak beberapa kali, mengganti
material atap, memberi tali penguat, sampai berhasil membuat atap yang kuat.
Proses ini membutuhkan waktu sampai beberapa hari dan anak menikmati
topik yang menarik untuk dipelajari. Investigasi ini prosesnya itu karena ide atau inisiatif kegiatan berasal dari minatnya sendiri.
biasanya dilakukan oleh kelompok kecil anak dalam
suatu kelas atau bisa juga keseluruhan kelas, dan
terkadang juga dilakukan oleh anak secara individual.
Gambar 2.1 Anak bermain rumah-rumahan
Sumber Foto: KB Little Star Kids Activity Center Salatiga dan PAUD SALAM Yogyakarta
12 Buku Panduan Guru Proyek Profil Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUD
Alur pembelajaran proyek ini untuk membantu
guru untuk memahami bahwa dalam kegiatan
proyek, ada kegiatan yang harus dilakukan sebelum, 3. Menyiapkan beberapa pengetahuan dasar yang sesuai dengan proyek sehingga
anak mendapatkan gambaran tentang apa yang harus diinvestigasi.
4. Menyiapkan beberapa pertanyaan terbuka untuk memantik anak melakukan
investigasi.
saat, dan setelah proyek. Tahapan-tahapan proyek tergambar dalam bagan berikut.
Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek, ada tahapan/alur yang
ini membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan Tahap
Kegiatan pembacaan Pengembangan Refleksi anak, refleksi
guru, Asesmen,
buku, menonton
kreativitas. Guru perlu mengantisipasi apabila proses video, outing dll utk Dukungan /fasilitasi guru/ memastikan
keberlanjutan budaya
membangkitkan rasa
orang dewasa saat anak
ingin tahu anak sehingga
muncul ide/gagasan utuk berkegiatan termasuk positif dari projek
pertanyaan pemantik
melakukan proyek.
pembelajaran saat proyek tidak berjalan sesuai Tahap Permulaan Penyimpulan
Tahap
dengan yang direncanakan karena hal tersebut Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan/Wijania (2021)
Gambar 2.2 Skema Pembelajaran Proyek
Alur pembelajaran proyek di atas dapat membantu guru untuk memahami bah-
dapat menjadi proses pembelajaran yang bermakna. wa dalam kegiatan proyek, ada kegiatan yang harus dilakukan sebelum, saat, dan
setelah proyek.
Tahap Permulaan
Melalui pembelajaran proyek ini, anak difasilitasi Tahap Permulaan merupakan curah pendapat antara anak dan guru untuk
menangkap minat anak, menggali keingintahuan anak, dan mengangkat
peristiwa-peristiwa di sekitar anak yang perlu dihadirkan sehingga anak
menyadari tentang berbagai hal di dalam diri dan lingkungan.
untuk dapat membangun pengetahuannya sendiri. 1. Mengobservasi anak untuk menangkap ide, minat, kebutuhan anak dan
Pada tahapan ini, guru mempersiapkan beberapa hal sebagai berikut.
mengangkat kepedulian anak terhadap peristiwa-peristiwa khusus yang
terjadi.
2. Memetakan tema besar menjadi beberapa topik untuk mencari proyek yang
Bab 3 memberikan contoh tentang kegiatan-kegiatan proyek sesuai tema
memungkinkan untuk dilakukan.
besar yang telah ditentukan dan dilaksanakan dalam rangka perayaan tradisi
16
Buku Panduan Guru Proyek Profil Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUD
budaya lokal dan momen-momen tertentu. Misalnya, perayaan Hari Bumi, Hari
Ibu, Hari Ayah, Hari Kemerdekaan RI, Hari Kebangkitan Nasional, ulang tahun
sekolah, dan perayaan tradisi budaya lokal, seperti Sekaten, Saparan, Galungan,
Kuningan, dsb.
A. Tema Aku Sayang Bumi
Pembelajaran pada tema Aku Sayang Bumi ini
bertujuan untuk mengenalkan anak pada perubahan A. Tema Aku Sayang Bumi
iklim global serta bagaimana mencari solusi kreatif Bumi ini sangat cukup Lindungi satwa Daur ulang sampah Tanam listrik Hemat
pohon
untuk seluruh umat
manusia, namun tidak
cukup untuk satu
yang bisa dilakukan oleh anak. Mahatma Gandhi Jaga hutan Aku Sayang Bumi air Hemat
manusia serakah.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di tema besar “Aku Sayang Bumi” bisa dilakukan
untuk menyambut Hari Bumi. Tema besar ini harus dipetakan menjadi beberapa
topik dengan menggunakan peta konsep dalam perencanaan pembelajaran
sehingga nantinya bisa memunculkan beberapa alternatif kegiatan proyek yang
sesuai dengan minat anak. Peta konsep ini harus dibuat sebelum merancang
kegiatan proyek. Namun, dalam perjalanan diskusi dan proses berlangsungnya
B. Tema Aku Cinta Indonesia proyek, sangat mungkin ide-ide anak dan guru berkembang. Oleh karena itu, ketika
ada ide-ide yang perlu ditambahkan, peta konsep dapat ditambahkan.
Untuk tema “Aku Sayang Bumi”, contoh peta konsepnya adalah sebagai berikut.
Pohon banyak ditebang (satwa
Sampah tidak dipilah (penumpukan Sampah plastik menggunung kehilangan habitat, udara panas,
tanah longsor, sumber air
Anak-anak perlu mengenal dan mempelajari dll.) udara dan air, dll.) berkurang, satwa berkurang, dll.)
(longosr saat hujan deras, polusi
sampah, pencemaran lingkungan,
Sampah dibuang sembarangan Permasalahan yang Sungai & laut penuh sampah (air
muncul
tercemar, ikan mati, sumber air
B. Tema Aku Cinta Indonesia
seni budaya mereka masing-masing agar mereka minum tercemar, dll.)
(saluran air tersumbat, banjir, dll.)
Kebudayaan nasional kita adalah segala
bangga menjadi anak Indonesia dan keberadaan puncak-puncak dan sari-sari kebudayaan Kemungkinan solusi
Sumber belajar
"Aku Sayang
Bumi"
daerah di seluruh kepulauan Indonesia,
yang lama maupun yang baru yang
Media (video/buku terkait) berjiwa nasional. Mengelola sampah (4R)
seni budaya tersebut tetap lestari. Narasumber (petani, ahli botani, Menghijaukan lingkungan
Ki Hadjar Dewantara
komunitas pecinta binatang, dll.)
Tempat yang bisa dikunjungi Mendukung upaya pelestarian
Tema “Aku Cinta Indonesia” ini harus dipetakan terlebih dahulu untuk menjajaki
(lingkungan sekitar sekolah, satwa yang dilindungi
beberapa topik yang bisa dikembangkan. Dari topik yang muncul, dapat dirancang
perkebunan, sawah, dll.)
kegiatan proyek yang mendekatkan anak pada kearifan lokal di daerahnya. Misalnya
melalui pembuatan makanan khas setempat (jajanan/cemilan), oleh-oleh (souvenir)
20
Buku Panduan Guru Proyek Profil Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUD
sederhana khas daerahnya dan pengenalan aneka kegiatan budaya setempat.
Pelaksanaan kegiatan ini dapat dilakukan untuk merayakan hari-hari besar, antara
lain hari jadi kota/kabupaten, hari besar keagamaan, peringatan Hari Kemerdekaan,
ataupun kegiatan adat/budaya setempat.
Contoh pemetaan tema “Aku Cinta Indonesia” dengan pengembangan topik
yang mungkin membuat anak tertarik untuk menyelidiki:
Bahasa daerah tidak populer
Budaya lokal Makanan dan produk lokal tidak dikenal
tidak mengakar Kesenian daerah hampir punah
vi Permasalahan Ketergantungan Mainan tradisional banyak ditinggalkan
terhadap gawai
yang muncul
Kurang sosialisasi di masyarakat
Ketergantungan
terhadap produk Gandum, garam, beras, dan bahan baku industri
impor
Menghidupkan kesenian dan
tradisi daerah
Menggali dan
mengenalkan Mengenalkan pangan lokal
budaya daerah
Aku Cinta Kemungkinan Mengenalkan produk-produk lokal
Indonesia solusi
Mengenalkan flora dan fauna
Mengenalkan yang ada di sekitar
sumber-sumber
alam yang dimiliki Mengenalkan mineral dan
tambang yang ada di sekitar
Media (buku, video, film,
dan internet)
Narasumber
Sumber belajar
Tempat publik (pasar, museum,
perpustakaan, dan tempat wisata)
Alam terbuka (sungai,
hutan, laut, dll.)
54 Buku Panduan Guru Proyek Profil Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUD

