Page 25 - Modul Asesmen_PAUD
P. 25
LK.1 Studi Kasus Asesmen Diagnostik
Studi Kasus
Ada 4 anak sedang bermain lumpur. Dari percakapan mereka, ternyata mereka sedang membuat ‘bendungan’.
G mengayak segunung pasir yang ada di tangannya. Lalu G dan D melakukan gerakan menyemen. Ketika dua
teman meninggalkan bak pasir, G dan D tetap tinggal dan bekerja sama membuat adonan semen. J pergi
mengambil pasir dari tempat lain, sedangkan D mengaduk-aduknya. Pembelajaran yang terjadi:
● J dan D mampu bertahan dalam posisi jongkok cukup lama, dan kuat mengangkut pasir secara bolak-
balik. J dan D juga belajar posisi yang paling nyaman untuk mereka bekerja (CP jati diri: kesehatan).
● J dan D bekerjasama membangun bendungan, berbagi tugas dalam menyiapkan adonan semen (CP
jati diri: membangun hubungan sosial yang sehat; CP dasar-dasar literasi dan STEAM: kreatif dan
kolaboratif)
● J dan D berpikir bahwa membangun bendungan membutuhkan semen (CP dasar-dasar literasi dan
STEAM: menggunakan teknologi, hubungan antar pola).
Rubrik Jawaban
Dari asesmen yang saya buat di atas, kira-kira pembelajaran apa yang dapat saya siapkan untuk anak
keesokan harinya? Benar, kita bisa memperdalam pembelajaran anak tentang semen. Hal tersebut sungguh
terjadi pada saat saya melakukan pengamatan di TK A-Azhar 14, Semarang. Pada saat circle time di akhir hari,
guru mendiskusikan tentang bendungan yang dibuat J dan D. Guru mensharingkan topik semen. Akhirnya
kelas merencanakan proyek pembangunan rumah yang melibatkan pembelian semen. Karena topik hanyalah
sebuah sarana pembelajaran, maka tidak masalah kalau topik favorit saat ini misalnya “alam semesta” tidak
muncul karena anak sedang ingin belajar semen. Percayalah, topik semen itu sama berharganya dengan topik
matahari dan bulan Bahkan kalau mau ditelaah lebih dalam, bahan-bahan pembuatan semen (pasir silika,
pasir, batu kapur, pasir besi, tanah liat) adalah bagian dari alam semesta. Alam semesta tidak sesempit bulan,
bintang, atau matahari! Yang penting, guru bisa memprovokasi dengan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
melatih daya analisis, evaluasi dan kreasi. Seperti misalnya, “apa yang terjadi kalau kita merekatkan batu bata
dengan mencampur pasir dan air saja?” atau "Apa yang terjadi jika campuran pasir dan airnya kita tambahkan
semen?” atau “Apa yang terjadi ketika kamu mencampurkan 3 sendok semen dan bukannya 1 sendok
semen?” Anda dapat melihat bahwa ketika nanti anak mencoba mengeksplorasi kemungkinan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan tersebut, anak sejatinya sedang mengintegrasikan sains, teknologi, dan rekayasa.
Inilah hasil curah pendapat anak-anak pada saat akhir hari. Mereka merencanakan berbagai kemungkinan
eksplorasi untuk keesokan harinya. Semen ada di daftar nomor 1 mereka.

