Page 12 - UAS - Adelia Rahma - 064
P. 12

mengemukakan pentingnya mengganti Kabinet Presidensial menjadi Kabinet

                              Front  Nasional.  Kata  Musso,  demi  kepentingan  revolusi  nasional  maka
                              Indonesia harus menggalang kerjasama dengan dunia internasional (Soviet).

                                     Hatta  tetap  menjalankan  kebijakan  rasionalisasi  Angkatan  Perang,
                              meskipun mendapat serangan PKI. Rasionalisasi itu bertujuan menyingkirkan

                              unsur-unsur  revolusioner  dan  progresif  dalam  kalangan  militer  serta

                              mempersiapkan  militer  dalam  menghadapi  perundingan  mengenai  militer
                              dengan Belanda.  Kabinet  Hatta mendapat dukungan dari Masyumi dan  PNI

                              serta beberapa badan perjuangan. Musso sangat  keberatan dengan kebijakan
                              Hatta karena banyak kadernya yang bersenjata akan terkena dampaknya.

                          2)  Proklamasi Republik Soviet Indonesia

                                     Konflik ideologis antara PKI dan TNI yang didukung beragam elemen
                              perjuangan meningkat tajam pada tahun 1948. Berbagai insiden terjadi antara

                              TNI dan PKI/FDR. PKI dihadang TNI Divisi Siliwangi di bawah Kolonel A.H.
                              Nasution  di  Surakarta.  PKI  kemudian  mundur  ke  Madiun  dan  mengadakan

                              pemberontakan tanggal 18 September 1948. Pemberontakan ditandai dengan
                              proklamasi  berdirinya  Republik  Soviet  Indonesia.  Kolonel  Djokosuyono

                              diangkat  sebagai  Gubernur  Militer  Madiun.  Letnan  Kolonel  Dahlan  sebagai

                              komandan  komando  pertempuran.  PKI  menguasai  Madiun  dan  menduduki
                              radio Gelora Pemuda.

                                     Propaganda  dan  provokasi  pun  dilakukan  PKI.  Mereka  mengatakan
                              tentara (TNI) sebagai kepanjangan tangan kolonial. Kabinet Hatta mereka sebut

                              akan  menjual  tanah  air  dan  bangsa  kepada  Belanda.  Demikianlah,  PKI

                              senantiasa memprovokasi rakyat agar menentang pemerintahan yang sah.
                          3)  Penumpasan PKI Madiun

                                     Pada tanggal 19 September 1949 sekitar dua ratus kader PKI ditangkap
                              di  Yogyakarta.  Bung  Karno  kemudian  berpidato  untuk  mengecam  pem-

                              berontakan Musso. Beliau meminta kepada rakyat agar bergabung dengannya

                              dan Bung Hatta. Penumpasan kemudian dilakukan pemerintah dengan Gerakan
                              Operasi Militer I. Penumpasan dilakukan oleh TNI dari Divisi Siliwangi.

                                     Dalam waktu dua minggu, Kota Madiun berhasil direbut kembali dari
                              tangan PKI. Aidit dan Lukman melarikan diri ke Vietnam dan Cina. Musso

                              akhirnya  tewas  tertembak  tanggal31  Oktober  1948.  Amir  Sjarifuddin  dan




                                                                                                       12
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17