Page 19 - UAS - Adelia Rahma - 064
P. 19
1) Pemberontakan G 30 S/ PKI
PKI kemudian benar-benar melakukan pemberontakan dan pengkhianatan
kepada bangsa Indonesia. Operasi pemberontakan dipimpin oleh Letkol Untung
dengan melibatkan satu batalion Divisi Diponegoro dan Divisi Brawijaya. Mer
eka dibantu oleh Pemuda Rakyat PKI. Pusat gerakan di Lubang Buaya,
dekat Halim Perdana kusuma.
PKI kemudian berhasil menculik dan
membunuh para perwira TNI AD. Mereka adalah
Letjen Ahmad Yani, Mayjen R. Soeprapto,
Mayjen HarjonoM.T., Mayjen S. Parman,
BrigjenD.I. Pandjaitan, dan Brigjen Soetojo
Siswomihardjo. Jenderal A.H. Nasution berhasil
meloloskan diri. Namun, putri-nya (Irma Suryani Nasution) dan ajudan-nya (Lettu
Pierre Andries Tendean) tewas tertembak. Korban PKI lainnya adalah Brigadir
Polisi Karel Satsuit Tubun yang mengawal rumah Wakil PerdanaMenteri II dr. J.
Leimena.
Selain melakukan pembunuhan, PKI juga merebut RRI Pusat dan gedung
Telekomunikasi di Jalan Medan Merdeka. Keduanya digunakan Letkol Untung
untuk menyiarkan pengumuman G 30 S. Pukul 07.20 WIB Letkol Untung
mengumumkan bahwa gerakan mereka ditujukan kepada Dewan Jenderal yang
katanya mau melakukan perebutan kekuasaan. Namun, kedok mereka terbongkar
pada siang harinya pukul 13.00 WIB.
Pemberontakan PKI juga berlangsung di Jawa Tengah dipimpin oleh
Kolonel Sahirman (Asisten I Kodam VII/ Diponegoro). Setelah menguasai Markas
Kodam VII/Diponegoro, mereka merebut RRI, telekomunikasi, dan Korem-
Koremdi Jawa Tengah. Korem 071/Purwokerto dikuasai Letkol Soemitro, Korem
072/Yogyakarta dikuasai Mayor Mulyono, Korem 073/ Salatiga dikuasai Letkol
Idris, dan Brigif 6 dikuasai oleh Kapten Mintarso.
Akibat pemberontakan ini, Danrem 072 Kolonel Katamso dan Kasrem 072
Letkol Sugiyono diculik dan dibunuh secara keji. PKI juga membunuh para perwira
TNI AD di lingkungan Brigade Infanteri 6/Surakarta dan merebut RRI,
telekomunikasi, banknegara, dan mendukung G 30 S/PKI. Rakyat Surakarta benar-
benar ketakutan dengan teror PKI.
2) Penumpasan G 30 S/ PKI
19