Page 22 - Tabloid Edisi 3
P. 22

Keesokan  harinya,  seluruh  murid  kelas  XI.12
               berkumpul  untuk  mendiskusikan  siapa  yang  akan
               mengikuti  classmeeting  kali  ini.  Meski  berkumpul
               seperti ini, mereka tetap mengabaikan Kinasih. Kinasih
               yang  sudah  mengetahui  apa  yang  terjadi  bersikap
               seperti biasa. Dia tetap menyapa orang-orang dengan
               ramah seolah tak terjadi apa-apa, membuat suasana
               menjadi canggung.

                 Radit  akhirnya  angkat  suara  untuk  memecahkan
               suasana  canggung.  “Oke,  jadi  classmeeting  kali  ini
               agak  berbeda.  Perlombaan  yang  diselenggarakan  itu
               lomba  drama  pendek.  Seluruh  anggota  kelas  harus
               terlibat, jadi gak ada yang gak kerja ya kalian.”

               Murid-murid  kelas  XI.12  yang  mendengar  seketika
               mengeluh.  Oh,  tentu  saja  mereka  enggan  untuk  ikut,
               tapi mereka bisa apa? Bisa-bisa Radit mengamuk jika
               mereka tidak ikut.





                                     Radit hanya menghela napas melihat kelakuan teman-
                                    temannya. “Udah-udah, sekarang keluarkan ide kalian.
                                    Ayo putuskan tema drama kita.”

                                      Beberapa  dari  mereka  mengusulkan  berbagai  tema,
                                    mulai  dari  dongeng  rakyat  hingga  pemikiran  sendiri.
                                    Suasana kelas tampak ribut dengan lontaran berbagai
                                    macam  ide,  hingga  tiba-tiba  Kinasih  mengangkat
                                    tangannya  tinggi.  “Aku  punya  ide,  bagaimana  kalau
                                    kita mengangkat tema perundungan?” usulnya sembari
                                    tersenyum.

                                      Kelas  yang  awalnya  ribut  sontak  hening  setelah
                                    mendengar  usul  Kinasih.  Seluruh  murid  menatapnya
                                    dengan  pandangan  aneh.  Salah  satu  dari  mereka  pun
                                    sempat  bergumam,  “Dia  gila  ya?  Mau  menceritakan
                                    diri sendiri?”







                                                          22
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27