Page 24 - Tabloid Edisi 3
P. 24
Radit akhirnya membaca isi dari naskah tersebut. Dahi
Radit berkerut ketika membaca isi naskah, semakin
lama kerutan itu juga semakin dalam. Setelah selesai,
dia segera menatap Kinasih. Sementara yang ditatap
hanya tersenyum, “Naskahku diterima, kan?” tanya
Kinasih.
“Ya.. Diterima.” jawab Radit ragu. Setelahnya dia
segera pergi menjelaskan naskah dan membagi peran
pada setiap murid kelas XI.12.
Para murid yang mendengarkan penjelasan Radit
segera melirik Kinasih. Mereka tentu sadar maksud
dari naskah tersebut. Tanpa berlama-lama, latihan
pun dimulai.
Sore hari pun tiba, latihan drama kelas XI.12 telah
usai. Sebagian murid bahkan sudah menghilang dari
kelas untuk pulang. Dilain sisi, Kinasih sibuk
membereskan mejanya. Namun, Kegiatannya terhenti
kala seseorang memanggil namanya. “Kina!”
Kinasih reflex menoleh ke belakang. “Oh. Ada apa,
Zora?” tanya Kinasih.
Ternyata, Zoralah yang memanggilnya. “Aku mau
bertanya, tentang naskah itu. Apa kamu sedang
mencoba untuk menjelaskan situasi yang sebenarnya
melalui drama ini?” tanya Zora.
“Iya, aku memutuskan untuk menjelaskan situasi
melalui drama. Karena, dengan cara ini orang-orang
tau faktanya.” jelas Kinasih.
24

