Page 25 - Tabloid Edisi 3
P. 25
Zora menganggukkan kepalanya pelan. Dia terlihat
ingin mengatakan sesuatu, namun ragu. Kinasih yang
peka pun langsung bertanya, “Ada hal lain yang ingin
kamu bicarakan?”
Mendengar pertanyaan itu, Zora seketika menatap
Kinasih. “Maafkan aku Kina, karena terlalu mudah
percaya rumor yang asal-usulnya pun tidak jelas.
Hanya karena sebuah foto yang belum tentu
kebenarannya, aku langsung menjauhimu. Aku benar-
benar minta maaf.” sesal Zora.
Kinasih yang mendengar permintaan maaf Zora
sontak tersenyum. Dia berjalan mendekati Zora.
“Tidak apa-apa Zora. Kalau aku jadi kamu, aku juga
bakal percaya sama rumor itu.” balasnya sembari
mengusap pelan pundak Zora.
Zora lalu membalas senyuman Kinasih. “Ayo pulang
bareng!” ajaknya.
“Ayo.” sahut Kinasih.
Mereka berdua berjalan berdampingan, menuju
gerbang sekolah. Di tengah perjalanan, mereka tiba-
tiba berpapasan dengan Diva yang tadinya menghilang
ke toilet. Dengan segera, Diva mencegat Kinasih dan
Zora. “Eh! Tunggu dulu!”
Zora kemudian menatap malas ke arah Diva.
“Apasih?” ucapnya.
Diva mengabaikan Zora, dia dengan segera
menggandeng lengan Kinasih. “Kina, aku minta maaf
karena menjauhimu.” ucap Diva setengah memelas.
25