Page 27 - MODUL A
P. 27

28 | P a g e
                              pengembunan. Uap yang  naik plat yang lebih tinggi lebih banyak mengandung


                              cairan yang lebih atsiri (mudah menguap) sedangkan cairan yang yang kurang atsiri

                              lebih banyak kondensat. Gambar destilasi bertingkat dapat dilihat pada gambar 2.


























                                      Contoh  distilasi  bertingkat  adalah  pemisahan  campuran  alkohol  air.

                              Alkohol memiliki titik didih normal pada suhu 78°C dan air memiliki titik didih

                              normal  pada  100°C.  Campuran  tersebut  dicampurkan  dalam  labu  didih  karena


                              alkohol  mudah  menguap,  kadar  alkohol  dalam  uap  lebih  tinggi  daripada  kadar

                              alkohol dalam campuran semula. Dalam kolom fraksionasi uap mengembun dan


                              memanaskan kolom tersebut. Setelah kolom mencapai suhu 78°C, alkohol tidak

                              lagi mengembun sehingga uap yang mengandung lebih banyak alkohol naik ke


                              kolom di atasnya, sedangkan sebagian air turun ke dalam labu didih. Proses seperti

                              ini  berulang  beberapa  kali  (bergantung  pada  banyaknya  pelat  dalam  kolom)

                              sehingga akhirnya diperoleh alkohol yang lebih murni.


                                      Contoh  lain  distilasi  bertigkat  adalah  pemurnian  minyak  bumi  untuk

                              memisahkan gas, bensin, minyak tanah, dan sebagainya dari pengolahan minyak


                              mentah.


                          3.  Distilasi uap/steam

                                      Distilasi  uap  biasanya  digunakan  untuk  memurnikan  senyawa  organik


                              yang volatil, tidak bercampur dengan air, mempunyai tekanan uap yang tinggi pada
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32