Page 91 - e modul preceptorship
P. 91
9. Assessment pembelajaran klinik
Assessment merupakan alat untuk memperoleh beragam informasi mengenai hasil
belajar dan ketercapaian kompetensi dari peserta didik. Pada dasarnya, assessment
merupakan istilah lain dari kata penilaian. Proses assessment ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui sebaik apa prestasi belajar dari para peserta didik.
Adapun model assessment pembelajaran klinik sebagai berikut:
1. Mini Clinical Evalution Exercise (Mini-CEX)
Satu metode penilaian yang dirancang untuk mengukur performa peserta didik
dalam pembelajaran klinik yakni penilaian mini cex dilakukan oleh preceptor yang
sudah dilatih terhadap peserta didik yang berinteraksi langsung dengan pasien, yang
terdiri dari tujuh komponen yaitu anamnesis, pemeriksaan fisik, profesionalisme,
clinical judgment, keterampilan konseling, organisasi atau efisiensi dan penilaian
secara keseluruhan.
Proses mini cex pelaksanan ini dapat dilaksnakan dalam waktu 20 menit, adapun
pembagiannaya yaitu; proses assessment 15 menit dan proses feedback 5 menit.
Komponen penilaian mini cex yang diukur meliputi; kemampuan komunikasi,
keterampilan pemeriksaan fisik, profesionalisme klinis, kemampuan membuat
intervensi keperawatan, kemampuan memberikan konsultasi pendidikan, organisasi,
kompetensi klinis keperawatan secara umum (Ansari, Ali, dan Donnon, 2013)
2. Directly Observation Prosedural (DOPS)
Kegiatan ini dilakukan secara langsung untuk menilai ketrampilan klinis atau skill
peserta didik setiap melaksanakan tindakan pada pasien sesuai dengan standar
kompetensi minimal tingkat kemampuan ketrampilan klinis. Adapun komponen
penelian DOPS meliputi: memahami indikasi dari prosedur yang akan dilakukan,
adanya persetujuan pasien, mendemonstrasikan persiapan pre prosedural,
memberikan analgesik yang sesuai, kemampuan tehnik, tehnik aseptik, mencari
bantuan saat diperlukan, manajemen sesudah prosedural, kemampuan komunikasi,
mempertimbangkan kondisi pasien, kemampuan melakukan prosedural.
D. Jenis model pembelajaran Kooperatif dalam pembelajaran
Berdasarkan pada prosedur pelaksanaan pembelajaran kooperatif, maka model
yang dterapkan disesuaikan dengan tujuan dan konsep kompetensi yang diharapkan
oleh pendidik. Lie (2002: 14) membedakan pembelajaran kooperatif dalam beberapa
tipe, yaitu Seven Jump Method (SJM), Pembelajaran Jigsaw, Model Pembelajaran, Team Kuis,
Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Chips, Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Chips, Think
Pair And Share, Role Playing, Cooperative Script, Debate, Curah pendapat (Brain storming,
Bermain peran (roleplay), Games, Metode Resitasi, Metode Study Tour (Karya wisata), Picture
And Picture, Numbered Heads Together, Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation)
80 Pembelajaran di Wahana Praktek Model Preceptorship