Page 77 - Bahan ajar
P. 77

Urutan  kronologis  adalah  urutan  kehadian  menurut  urutan  waktu  kejadian.

                       Peristiwa yang digambarkan dalam paragraf diurut menurut tingkat perkembangannya
                       dari waktu ke waktu.Urutan tersebut dipakai pada tulisan naratif.

                       Contoh:
                       a.  Tepat pukul 08.00 upacara peringatan Hari Kemerdekaan dimulai.

                       b.  Bendera  Merah  Putih  dikibarkan  dengan  diringi  Lagu  Kebangsaan  Indonesia

                          Raya, kemudian mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan yang
                          telah gugur.

                       c.  Dua mahasiswa tampil untuk membaca teks Proklamsi dan Pembukaan Undang-
                          Undang Dasar 1945.

                       d.  Sesudah itu, rektor memberikan pidato sambutan tentang Proklamsi Kemerdekaan

                          Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
                       e.  Kira-kira pukul 10.00 upacara diakhiri dengan pembacaan doa.

                   3.  Urutan Klimaks dan Antiklimaks
                          Paragraf ini mula-mula menyebutkan pernyataan/kejadian biasa, kemudian lambat

                       laun meningkat menjadi makin penting, makin menonjol/tegang, sampai pada yang
                       paling penting, paling menonjol/tegang. Kalimat terakhir merupakan pemyataan yang

                       paling  penting  dan  penting  dan  menjadi  klimaks  dari  serangkaian  pernyataan

                       sebelumnya, (lihat contoh (a) di bawah ini). Hal yang sebaliknya bisa juga dilakukan,
                       yaitu paragraf dimulai dengan pernyataan yang paling penting atau paling menonjol,

                       kemudian menyusul pernyataan-pernyataan lain yang kadar pentingnya makin kurang.
                       Kalimat terakhir merupakan antiklimaks dari pemyataan sebelumnya (lihat contoh (b)

                       di bawah ini).

                       Contoh (a)
                       a.  Pancasila ialah beberapa kali dirongrong.

                       b.  Beberapa kali falsafah Negara RI hendak diubah ataupun dipreteli.
                       c.  Setiap usaha hendak mengubah dan mempreteli Pancasila temyata

                          gagal.

                       d.  Betapa pun usaha itu telah dipersiapkan dengan matang dan teliti, semuanya tetap
                          dapat dihancurkan.

                       e.  Memang Pancasila benar-benar sakti.
                       Contoh (b)

                       a.  Kebahagiaan  tidak  semata-mata  ditentukan  oleh  banyaknya  uang  yang  dimiliki
                          oleh seseorang.



               70
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82