Page 14 - LKPD Dinda Erika Saputri (2030106008)
P. 14
yang terlalu tua. Empedu merupakan cairan kehijauan yang berasa pahit Dan memiliki
pH sekitar 7-7,6. Empedu tersusun atas air yang mengandung kolesterol, garam
empedu (garam natrium dan kalsium), lesitin beberapa jenis ion, serta pigmen (zat
warna empedu) yang disebut bilirubin dan biliverdin. Zat ini disimpan di dalam
kantong empedu. Empedu berfungsi mencerna lemak mengaktifkan enzim lipase
membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air
menjadi zat yang larut dalam air
B. Gangguan Pada Sistem Ekskresi Beserta Upaya Pencegahan Dan
Penanggulangannya
1. Penyakit dan gangguan pada ginjal
a. Gagal ginjal
Gagal ginjal merupakan kondisi di mana ginjal tidak berfungsi secara
normal, tidak dapat menyaring zat sisa metabolisme, tidak mampu mengontrol
jumlah air dan elektrolit dalam darah, dan tidak bisa mengendalikan tekanan
darah. Hal ini membuat racun dan cairan berbahaya akan terkumpul di dalam
tubuh, yang dapat berakibat fatal jika tidak segera diobati. Secara umum,
penyakit gagal ginjal dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu gagal ginjal
akut (GGA) dan gagal ginjal kronis (GGK). Sering kali, gejala dari penyakit
gagal ginjal di tahap awal sulit untuk dideteksi sehingga penderitanya tidak
segera melakukan pengobatan, dan lambat laun kondisi ini akan menjadi
semakin berat. Beberapa gejala yang patut diwaspadai dari penyakit ini adalah
mudah lelah, sesak napas, kehilangan nafsu makan, lemas, jumlah urine
berkurang, gangguan detak jantung, sering mengalami keram otot dan
kesemutan, pembengkakan di pergelangan kaki, dan mual muntah.
b. Infeksi ginjal
Infeksi ginjal atau pielonefritis merupakan komplikasi dari infeksi
saluran kemih (ISK), yang terjadi karena berpindahnya bakteri dari kandung
kemih ke ginjal. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh bakteri E. coli yang
terdapat pada kotoran manusia. Perpindahan bakteri dari anus ke saluran
kemih dapat terjadi ketika melakukan hubungan seksual atau saat
membersihkan daerah tersebut usai buang air besar. Umumnya, wanita lebih
berisiko untuk mengalami infeksi ginjal.
Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang meningkatkan risiko terkena
infeksi ginjal, di antaranya adalah wanita yang aktif secara seksual, sistem
kekebalan tubuh yang lemah, pemakaian kateter jangka panjang, adanya
sumbatan pada saluran kemih, hingga kerusakan saraf di sekitar kandung
kemih. Infeksi ginjal akan memunculkan gejala yang cukup cepat, setelah
bakteri mencapai ginjal. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini meliputi
demam, rasa sakit di sekitar perut atau punggung, adanya darah atau nanah
dalam urine, serta urine yang berbau busuk.
c. Batu ginjal
Penyebab gangguan sistem ekskresi lainnya adalah batu ginjal. Batu
ginjal merupakan suatu kondisi ketika mineral mengendap di dalam ginjal
sehingga membentuk bongkahan seperti batu. Mineral tersebut berasal dari
sisa zat-zat limbah di dalam darah yang kemudian mengendap dan mengkristal
seiring waktu.
Terbentuknya batu di dalam ginjal dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain kurang minum air putih, mengonsumsi obat tertentu, atau