Page 11 - ISI BUKU SULAWESI BARAT 20-09-2024
P. 11

berakhirnya El Nino pada Maret 2024. Lebih lanjut, belum terdapat indikasi risiko akan terjadi siklus setelah El Nino,
              yakni La Nina yang juga menjadi salah satu risiko inflasi komoditas pangan. Badan Meteorologi Australia (Bureau
              of  Meteorology)  memprakirakan  cuaca  di  kawasan  Samudera  Pasifik  dan  Samudera  Hindia  sepanjang  semester
              I 2024 mengalami anomali cuaca El Nino yang rendah atau kembali pada suhu ideal. Selain itu, tingkat produksi
              ikan tangkap diprakirakan terus meningkat sejalan dengan peningkatan kapasitas kapal nelayan pada tahun ini
              sehingga  mampu  menekan  komponen  inflasi  pada  Kelompok  Makanan,  Minuman,  dan  Tembakau.  Selanjutnya,
              adanya kampanye dalam menyongsong pemilihan umum (pemilu) pada awal tahun 2024 dan pemilihan kepala
              daerah (pilkada) pada akhir tahun 2024 diprakirakan berpotensi meningkatkan konsumsi seiring dengan kenaikan
              UMP Sulawesi Barat menjadi Rp2.914.958, naik sekitar Rp43.000 dari UMP Sulawesi Barat 2023. Namun, terdapat
              berbagai  risiko  yang  dapat  meningkatkan  inflasi,  seperti  kenaikan  Cukai  Hasil  Tembakau  (CHT)  dengan  kenaikan
              tarif cukai rata-rata sebesar 10% pada 2023-2024. Kemudian, mobilitas yang terjadi saat HBKN (Idul Fitri dan Nataru)
              berpotensi  meningkatkan  konsumsi  yang  akan  berimplikasi  pada  kenaikan  harga.  Selain  itu,  risiko  bencana  alam
              (banjir dan tanah longsor) yang memutus jalur perdagangan utama, yakni Jalan Trans Sulawesi akan memberikan
              dampak ketidaklancaran distribusi yang berpotensi menaikkan harga berbagai komoditas. Tantangan hasil perikanan
              yang banyak dipasarkan ke luar wilayah Sulawesi Barat akibat adanya disparitas harga antara Sulawesi Barat dengan
              provinsi lain turut akan memengaruhi persediaan stok komoditas aneka ikan segar. Dengan mempertimbangkan
              tantangan dan faktor risiko tekanan inflasi tersebut, IHK tahunan Sulawesi Barat pada tahun berjalan diprakirakan
              berada pada rentang 2,35%-2,65%.



             RISIKO INFLASI KE DEPAN



              Upaya pencapaian inflasi Sulbar yang rendah dan stabil perlu memperhatikan dan mewaspadai potensi risiko, baik
              pada inflasi kelompok Volatile Food, Administered Price, dan Core, yakni sebagai berikut:



               Disagregasi Inflasi  Penjelasan Risiko                                             Tingkat Risiko
                                Risiko masa transisi pasca El Nino yang memengaruhi tingkat produktivitas hasil pertanian,
                                terutama komoditas beras hortikultura.                            Medium Risk
                                Data historis mengenai terjadinya lonjakan harga pada momen HBKN Idul Fitri, Idul Adha,   Medium Risk
               Kelompok Makanan,   dan Nataru
               Minuman, dan     Bencana alam (banjir dan tanah longsor) yang berpotensi memengaruhi ketidaklancaran   Medium Risk
               Tembakau         aliran pasokan pangan akibat kenaikan biaya distribusi.
                                Kebijakan penyesuaian CHT dengan kenaikan tarif cukai rata-rata sebesar 10% pada 2024  Moderate Risk
                                Hasil produksi perikanan yang dipasarkan ke luar Sulbar akan membuat persediaan   Moderate Risk
                                komoditas menjadi terbatas pada saat periode-periode tertentu.
               Kelompok         Berdasarkan perkembangan asumsi dasar ekonomi makro pada RAPBN 2024, terdapat
               Perumahan,       potensi penyesuaian tarif Listrik nonsubsidi pada tahun 2024      Moderate Risk
               Air, Listrik, dan   Volatilitas harga avtur global yang berdampak pada regulasi fuel surcharge akan berdampak
               Bahan Bakar      pada harga angkutan udara.                                        Medium Risk
               Rumah Tangga
               dan Kelompok     Adanya tren kenaikan tarif Perusahaan Air Minum di beberapa provinsi akibat biaya produksi   Moderate Risk
               Transportasi     yang meningkat.
                                Kenaikan harga komoditas bahan baku pangan, pupuk, dan energi global akibat tensi
               Kelompok         geopolitik Rusia-Ukraina dan Laut merah yang masih terus berlanjut.  Medium Risk
               Pengeluaran
               Lainnya          Pemberlakuan tarif cukai terhadap minuman berpemanis dalam kemasan dan kemasan   Moderate Risk
                                plastik pada tahun 2024
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16