Page 18 - NUR HADIYANI LIZA PUTRI_1813041019_INDRA PENGLIHATAN
P. 18

3. ASTIGMATISMA



                      Astigmatisma merupakan kelainan refraksi yang mencegah berkas cahaya jatuh sebagai suatu
             focus  titik  di  retina  karena  perbedaan  derajat  refraksi  di  berbagai  meridian  kornea  atau  lensa

             kristalina (Riordan-Eva, 2009).

                    Astigmatisma  dapat  dibagi  menjadi  dua  tipe  yaitu  astigmatisma  reguler  dan  ireguler.

             Astigmatisma  reguler  merupakan  tipe  astigmatisma  yang  memiliki  dua  meridian  utama  dengan
             orienta  si  dan  kekuatan  konstan  disepanjang  lubang  pupil  sehingga  terbentuk  dua  garis  fokus.

             Selanjutnya astigmatisma reguler dapat dibagi lagi menjadi tiga tipe yaitu: astigmatism with the rule

             dimana  daya  bias  yang  lebih  besar  terletak  pada  meridian  vertikal,  astigmatism  against  the  rule

             dimana  daya  bias  yang  lebih  besar  terletak  di  meridian  horizontal,  dan  astigmatisma  oblik  yang

             merupakan astigmatisma reguler yang meridian-meridian utamanya tidak terletak dalam 20 derajat

             horizontal dan vertikal. Sementara itu, astigmatisma ireguler merupakan astigmatisma yang daya atau

             orientasi  meridian-meridian  utamanya  berubah  di  sepanjang  lubang  pupil  (Riordan-Eva,  2009).

             Astigmatisma reguler dapat terbagi menjadi lima tipe, antara lain astigmatisma miopikus kompleks

             (satu  meridian  utamanya  emetropik  dan  satu  meridian  lainnya  miopik),  astigmatisma

             hipermetropikus  kompleks  (satu  meridian  utamanya  emetropik  dan  satu  meridian  lainnya

             hipermetropik), astigmatism miopikus kompositus (kedua meridian utamanya miopik dengan derajat
             yang  berbeda),  astigmatisma  hipermetropikus  kompleks  (kedua  meridian  utamanya  hipermetropik

             dengan derajat yang berbeda), dan astigmatisma mikstus (satu meridian utamanya miopik dan satu

             meridian lainnya hipermetropik). Astigmatisam dapat dikoreksi dengan pemberian lensa silinder dan

             sferis (PERDAMI, 2006).























                                                                                                       13
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23