Page 122 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 APRIL 2020
P. 122
Ciptaker yang mengubah atau menghapus beberapa ketentuan dalam UU/2003
tentang Ketenagakerjaan.
Dengan aturan tersebut, dikhawatirkan akan terjadi invasi tenaga kerja asing
sehingga Indonesia dibanjiri pekerja asing yang menggusur posisi pekerja
Indonesia.
Masyarakat Pandangan positif juga dilontarkan Kepala Departemen Ekonomi Centre
for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri. Yose menilai RUU
ini bisa meningkatkan mutu tenaga kerja.
"Pekerjaan berkualitas itu jarang sekali dinikmati pekerja. Walaupun kita punya
salah satu undang-undang atau aturan ketenagakerjaan yang paling restriktif di
dunia, itu ternyata tidak menjamin pekerja mendapatkan pekerjaan yang
berkualitas," ujarnya, kemarin.
Sebelumnya, Guru Besar Statistika IPB, Khairil Anwar Notodiputro, mengatakan hasil
survei menyatakan 82% para pekerja dan pencari kerja setuju bahwa RUU Omnibus
Law ditujukan untuk memperbaiki regulasi yang menghambat investasi. "RUU juga
mempermudah perizinan berusaha (90,2% setuju) serta mempermudah pendirian
usaha untuk usaha mikro dan kecil (UMK) (86,4% setuju)," katanya.
Sementara itu, pengamat politik Emrus Sihombing mengingatkan jika RUU Cipta
Kerja dinilai sebagai sebagai solusi pascapandemi, harus melibatkan semua elemen
masyarakat. "Prinsip demokrasi adalah dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat, dan
bersama-sama rakyat," ujarnya.
Adapun masa pembahasan, Emrus berharap RUU ini dilakukan ketika pandemi
covid-19 sudah bisa dikendalikan pemerintah. (Cah/DD/P-5).
Page 121 of 273.

