Page 169 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 APRIL 2020
P. 169
Title MENKO AIRLANGGA JELASKAN PERUBAHAN FUNGSI KARTU PRA KERJA JADI JPS
Media Name jateng.antaranews.com
Pub. Date 22 April 2020
https://jateng.antaranews.com/berita/305740/menko-airlangga-jelaskan-p erubahan-
Page/URL
fungsi-kartu-pra-kerja-jadi-jps
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan
alasan fungsi Kartu Pra Kerja berubah menjadi jaring pengaman sosial (JPS) saat
pandemi COVID-19.
"Kenapa Kartu Pra Kerja ini dikonversi menjadi jaring pengaman sosial? Karena
program yang sebetulnya untuk reskilling dan upskilling ini karena situasi
perekonomian semuanya serba mengalami shock, demand shock, supply shock dan
production shock maka tentu kita memberikan kepada mereka yang dirumahkan,
karena untuk melakukan PHK itu memakan waktu, tidak immediate ," kata Airlangga
di kantornya di Jakarta, Rabu.
Airlangga menyampaikan hal tersebut seusai mengikuti rapat terbatas dengan tema
"Lanjutan Program Mitigasi Dampak Covid-19 pada Sektor Riil" yang dipimpin
Presiden Joko Widodo.
Pemerintah membuka pendaftaran Kartu Pra Kerja gelombang pertama pada 11-16
April 2020. Tercatat sebanyak 5.965.048 pengguna (user) yang melakukan
pendaftaran program Kartu Prakerja tahap I denga 4,428 juta pendaftar terverifikasi
melalui email dan yang sesuai dengan kriteria sebanyak 2,07 juta peserta.
Dari jumlah tersebut, pemerintah hanya akan meloloskan sebanyak 200 ribu peserta
untuk mengikuti pelatihan. Target seluruh penerima manfaat Kartu Pra Kerja adalah
5,6 juta orang pekerja.
Mereka yang berhasil mendapatkan Kartu Pra Kerja akan mendapat insentif total
sebesar Rp3,55 juta. Rinciannya adalah bantuan biaya pelatihan sebesar Rp1 juta
yang dapat dipergunakan untuk membeli satu atau lebih pelatihan di mitra platform
digital .
Dana insentif akan ditransfer melalui rekening bank atau e-wallet LinkAja, Ovo atau
GoPay milik peserta. Insentif tersebut terdiri dari 2 bagian. Pertama, insentif pasca
penuntasan pelatihan pertama sebesar Rp 2,4 juta terdiri dari Rp600.000 per bulan.
Sedangkan bagian kedua, insentif pascapengisian yaitu survei evaluasi sebesar
Rp50.000 per surveinya, dengan 3 survei yang memiliki total Rp150.000 Adapun 8
Page 168 of 273.

