Page 102 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2021
P. 102

Dadan menilai, seharusnya para pegawai Pertamina yang berencananya mogok kerja bersyukur
              karena sudah mendapatkan gaji yang sangat besar. Sebab para gaji para pekerja di SPBU banyak
              yang masih d ibawah upah minimum regional (UMR).

              Oleh karena itu, Dadan meminta menyarankan agar FSPPB berpikir ulang untuk melaksanakan
              mogok kerja tersebut. Apalagi, akibat dari aksi mogok akan berdampak pada menurunnya kinerja
              perusahaan.

              "Ini kan tempat kita cari makan, mereka gaji besar enak, tabungan banyak. Kita di sini yang gaji
              pas-pasan sempat Pertamina ini gak jalan gara-gara mereka mogok kerja. Kitanya bagaimana
              coba? Coba pikir-pikir lagi deh, banyak-banyak bersyukur lah hidup ini mah," ucapnya.

              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  mengungkapkan  rencana  aksi  mogok  yang
              diwacanakan  Federasi  Serikat  Pekerja  Pertamina  Bersatu  (FSPPB)  mulai  29  Desember  2021
              hingga 7 Januari 2022 batal digelar.

              Dirjen  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Jaminan  Sosial  Tenaga  Kerja  Kemenaker,  Indah
              Anggoro Putri menyebut, salah satu yang diprotes karyawan Pertamina adalah soal Perjanjian
              Kerja Bersama (PKB).

              Dalam  PKB  terserbut,  karyawan  Pertamina  yang  tergabung  dalam  FSPPB  menuntut  adanya
              kenaikan gaji. Manajemen Pertamina akan melakukan penyesuaian gaji mulai awal tahun depan.

              "Penyesuaian gaji 2021 dan 2022 akan diwujudkan, diimplementasikan kepada seluruh pekerja
              Pertamina tahun depan bulan April," ucap Indah dalam keterangannya.

              Menurutnya,  dengan  dilakukannya  perjanjian  bersama  ini,  pihak  direksi  Pertamina  akan
              melakukan penyesuaian gaji yang disepakati kedua belah pihak dengan tetap memperhatikan
              Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), Lanjut Indah, kesepakatan lainnya dalam mediasi
              tersebut  yaitu  memberikan  kebebasan  FSPPB  dalam  mengekspresikan  keinginannya  dengan
              tetap mengacu kepada PKB.

              "Jika ada friksi atau beda pandangan dalam komunikasi antara Serikat Pekerja dengan Direksi
              Pertamina, maka Kemenaker siap hadir memfasilitasi kedua belah pihak," kata Putri.

              Terakhir, kedua belah pihak sepakat untuk memperbaiki kualitas komunikasi dan dialog ke arah
              yang lebih konstruktif dan produktif.

              Indah  menegaskan,  aksi  mogok  kerja  nasional  yang  rencananya  dilaksanakan  oleh  seluruh
              pekerja  Pertamina  pada  Rabu  (29/12/2021)  pun  dibatalkan.  Pihak  direksi  disebutnya  akan
              membuka  seluas-luasnya  komunikasi  dengan  para  pekerja  Pertamina  yang  diwakili  oleh
              pengurus FSPPB.

              "Jadi  besok  tidak  ada  lagi  mogok  (kerja)  nasional  oleh  seluruh  pekerja  karyawan  Pertamina
              dengan terwujudnya perjanjian kesepakatan ini," ucap Indah.

              "Mediasi atau dialog ini sudah berlangsung sejak hari Jumat (pada) Minggu lalu, (kemudian)
              dilanjutkan Senin, dan hari ini menghabiskan waktu dan energi cukup banyak. Tapi, alhamdulillah
              berhasil dengan tercapainya kesepakatan," kata dia lagi.

              Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu (FSP BUMN Bersatu) menyesalkan rencana aksi mogok
              yang diwacanakan FSPPB. Selain berencana mogok kerja, FSPPB juga meminta Menteri BUMN
              Erick Thohir memecat Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.





                                                           101
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107