Page 165 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2021
P. 165
PEKERJA PERTAMINA JADI DEMO BESOK? KEMNAKER: SUDAH DIMEDIASI
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengaku telah berhasil memediasi kisruh yang
terjadi antara direksi PT Pertamina (Persero) dan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu
(FSPPB). Ada tiga poin yang telah disepakati sebagai perjanjian bersama.
"Mediasi atau dialog ini sudah berlangsung sejak hari Jumat (pada) Minggu lalu, (kemudian)
dilanjutkan Senin, dan hari ini menghabiskan waktu dan energi cukup banyak, tapi alhamdulillah
berhasil dengan tercapainya kesepakatan," kata Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan
Industrial (PHI) dan Jaminan Sosial Kemnaker, Indah Anggoro Putri dalam keterangan tertulis
dikutip detikcom, Selasa (28/12/2021).
Pertama, kedua belah pihak baik Pertamina dan serikat pekerja sepakat untuk memperbaiki
kualitas komunikasi dan dialog ke arah yang lebih konstruktif dan produktif.
"Ini yang lebih penting. Komunikasinya akan diperbaiki, mengedepankan dialog, bukan aksi-aksi
yang merugikan kedua belah pihak, apalagi merugikan masyarakat," ucap Indah.
Menurutnya, dengan adanya kesepakatan ini, maka mogok nasional yang rencananya akan
dilakukan oleh seluruh pekerja Pertamina pada Rabu (29/12) besok pun disebut batal. Pihak
direksi disebut akan membuka jalur komunikasi seluas-luasnya dengan para pekerja Pertamina
yang diwakili oleh pengurus FSPPB.
"Jadi besok tidak ada lagi mogok nasional oleh seluruh pekerja karyawan Pertamina dengan
terwujudnya perjanjian kesepakatan ini," ucapnya.
Kesepakatan kedua berupa perjanjian penyesuaian gaji karena sejak 2020 seluruh pekerja
Pertamina disebut tidak mengalami kenaikan gaji. Dengan dilakukannya perjanjian bersama ini,
pihak direksi Pertamina akan melakukan penyesuaian gaji dengan tetap memperhatikan Rencana
Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).
Indah mengatakan pihaknya akan memfasilitasi dan memonitor pelaksanaan dari kesepakatan
tentang penyesuaian gaji tersebut. "Penyesuaian gaji 2021 dan 2022 akan diwujudkan,
diimplementasikan kepada seluruh pekerja Pertamina tahun depan bulan April," ucapnya.
Kesepakatan ketiga, yaitu memberikan kebebasan FSPPB dalam mengekspresikan keinginannya
dengan tetap mengacu kepada Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
"Jika ada friksi atau beda pandangan dalam komunikasi antara serikat pekerja dengan direksi
Pertamina, maka Kemnaker siap hadir memfasilitasi kedua belah pihak," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, FSPPB mau menggelar aksi mogok kerja mulai Rabu (29/12)
besok sampai Jumat (7/1) tahun 2022. Dalam surat pemberitahuan mogok kerja yang diterima
detikcom, aksi itu dapat diperpanjang sampai dipenuhinya tuntutan pekerja berdasarkan surat
yang disampaikan FSPPB.
Ada sejumlah alasan FSPPB menggelar aksi mogok kerja antara lain, tidak tercapainya
kesepakatan untuk melakukan PKB di Pertamina antara pengusaha dan pekerja yang diwakili
FSPPB, pengusaha dan pekerja yang diwakili FSPPB gagal melakukan perundingan, dan tidak
adanya itikad baik dari Direktur Utama untuk membangun industrial peace atau hubungan kerja
yang harmonis, dinamis dan berkeadilan.
Kemudian, tidak diindahkannya berbagai upaya damai yang sudah ditempuh FSPPB dan
diabaikannya tuntutan kepada Menteri BUMN untuk mengganti pimpinan dan Direktur Utama
Pertamina yang lebih baik.
164

