Page 177 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2021
P. 177

Malaysia. Hasil investigasi itu menemukan bahwa pengiriman TKI ilegal ini berlangsung secara
              terorganisir dan dibekingi oknum aparat.
              "Ada dugaan keterlibatan oknum TNI AL dan oknum TNI AU. Mereka memiliki peran masing-
              masing dalam membantu kegiatan pengiriman PMI ilegal," kata Benny dalam konferensi pers di
              Jakarta, Selasa (28/12).

              Benny menjelaskan, keterlibatan oknum TNI inilah yang membuat praktik pengiriman TKI ilegal
              via Batam tak pernah terungkap. "Mereka mendapat perlindungan atau beking dari oknum aparat
              di daerah. Kami sudah tahu persis oknum itu siapa dan berbuat apa," ujarnya.

              Ketua Satgas Penyelidikan Kasus Karamnya Kapal Pembawa PMI Ilegal Irjen Pol Achmad Kartiko
              mengatakan,  para  oknum  TNI  ini  perannya  membantu  proses  transportasi  para  TKI  ilegal.
              Setelah para korban tiba di bandara di Batam, para oknum ini membantu transportasi mereka
              menuju pelabuhan rakyat di Bintan hingga akhirnya diberangkatkan ke Malaysia.

              "Mereka  membantu  transportasi  PMI  ilegal  dari  bandara  kemudian  ke  lokasi  pelabuhan  dan
              sampai  dengan  proses  keberangkatan,"  kata  Kartiko  yang  juga  menjabat  sebagai  Deputi
              Penempatan dan Perlindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah BP2MI itu.

              Kepala BP2MI Benny menambahkan, pihaknya akan menyerahkan persoalan keterlibatan oknum
              TNI ini kepada kesatuan mereka masing-masing. "Saya akan coba nanti untuk bertemu Panglima
              TNI," ujarnya.

              Sebelumnya, aparat Malaysia menemukan sebuah kapal speedboat tenggelam karena dihantam
              ombak akibat cuaca buruk di pantai Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor, pada Rabu (15/12) pukul
              05.00 waktu setempat. Kapal itu karam saat hendak menurunkan penumpangnya, yakni 50 WNI.

              Mengutip keterangan resmi KJRI Johor Bahru per 19 Desember, insiden itu mengakibatkan 21
              WNI meninggal, 13 selamat, dan sisanya belum ditemukan. BP2MI sendiri belum menjelaskan
              soal detail kondisi korban ini dalam konferensi persnya.






































                                                           176
   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182