Page 239 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2021
P. 239

ANIES KETOK UMP RP 4,6 JUTA: PENGUSAHA NANGIS, BURUH KETAWA!

              Kalangan buruh mensyukuri keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang merevisi
              upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2022.

              Semula, Anies menetapkan kenaikan hanya 0,85% atau senilai Rp 38.000, kini ada kenaikan
              menjadi 5,1% atau sebesar Rp 225 ribu. Praktis, kenaikan sebesar 6x lipat itu bakal membantu
              kalangan buruh.

              "Seberapa jauh membantu buruh? Buruh akan transaksi makanan-minuman, alat rumah tangga,
              kebutuhan  hidup  sehari-hari,  sembako,  itu  akan  berarti  sekali  bagi  buruh,"  kata  Presiden
              Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal kepada Selasa (28/12/21).

              Angka itu memang lebih kecil dari tuntutan awal para buruh, dimana semula buruh menuntut
              adanya kenaikan hingga sebesar 10%, bahkan 20%. Nilai tuntutan itu sama seperti di waktu
              normal  saat  tak  ada  pandemi.  Namun belakangan,  tuntutannya  menurun  jadi  4%-5%, tidak
              lepas  akibat  situasi  pandemi  Covid-19.  Nilai  kenaikan  yang  diberikan  Anies  dianggap  masih
              realistis bagi buruh.

              "Jelas kenaikan Rp 225 ribu tidak cukup. Tuntutan 7%-10% itu survey KHL (kehidupan hidup
              layak), karena harga transaksi naik, sewa rumah naik, terus beberapa biaya makanan seperti
              telur yang dikonsumsi. Jadi dengan naik 5,1% itu membantu lah daya beli yang diharapkan,"
              jelasnya.

              Untuk  itu,  dia  meminta  pengusaha  di  DKI  Jakarta  harus  patuh  dengan  aturan  ini.  Kepada
              siapapun pengusaha yang tidak mematuhinnya maka perlu diberikan sanksi sesuai Keputusan
              Gubernur (Kepgub) No 1.517.2021 tentang Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta 2022. Asosiasi
              Pengusaha Indonesia (apindo) juga menyerukan agar pengusaha tidak mematuhi revisi UMP
              tersebut.

              "Kok  oknum-oknum  Apindo  menyerukan  protes?  Gubernur  Anies  menyatakan  tegas  akan
              ditindak. Kami dukung tindak pengusaha yang enggan menjalankan Keputusan Gubernur Anies.
              Bahkan kami sedang mempertimbangkan, kalo terus dikampanyekan tidak boleh ikuti revisi UMP,
              serikat buruh akan demo besar-besaran di kantor Apindo, dan perbuatan melawan hukum harus
              dihukum secara pidana, kalau menyerukan pembangkangan sipil," tegas Said Iqbal.
              Sikap  Pengusaha  Kalangan  pengusaha  diDKI  Jakarta  yang  berada  di  naungan  Asosiasi
              Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta keberatan dengan kebijakanAnies.

              "Kalau mengikuti seperti yang sudah disampaikan pemda DKI melalui gubernur yang menaikkan
              sampai  5%  itu  akan  menyulitkan,"  kata  Sekretaris  Jenderal  Persatuan  Hotel  dan  Restoran
              Indonesia (PHRI) Maulana Yusran kepada Kamis (27/12/21).

              Mereka  memang  sudah  menyiapkan  langkah,  termasuk  rencana  gugatan  ke  Peradilan  Tata
              Usaha Negara (PTUN).

              "Kita akan pelajari seperti apa, kayak apa, baru kita melakukan langkah gugatan," kata Wakil
              Ketua  DPP  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  DKI  Jakarta  Nurjaman  kepada  Senin
              (27/12/21).

              Ia bilang untuk bisa melakukan gugatan ke PTUN, saat ini pihak Apindo mencoba mendapatkan
              dokumen Kepgub tersebut. "Kemarin seolah-olah kita mau langsung gugatan, kan belum tahu
              objeknya apa, perlu dilihat dulu," sebutnya.(fys/fys).




                                                           238
   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244