Page 264 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2021
P. 264

Dugaan  ini  didapatkan  BP2MI  berdasarkan  hasil  investigasi  tim  khusus  terhadap  peristiwa
              tenggelamnya kapal yang mengangkut pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal di perairan Johor,
              Malaysia beberapa waktu lalu.

              "Adanya dugaan keterlibatan oknum TNI AL dan TNI AU yang memiliki peran masing-masing
              dalam  membantu  kegiatan  pengiriman  PMI  ilegal,"  kata  Benny  dalam  konferensi  pers  yang
              disiarkan secara daring, Selasa (28/12/2021).

              Benny melanjutkan, berdasarkan hasil investigasi, kegiatan pengiriman PMI ilegal ke Malaysia ini
              diduga dilakukan secara terorganisasi.

              Ia memaparkan, dalam pelaksanaan pengiriman pekerja migran ilegal ini, ada calo-calo perekrut
              di daerah asal hingga pengurus transportasi di Bandara Hang Nadim, Batam, menuju pelabuhan
              di Tanjunguban.

              Adapun, Benny menyebutkan, pemilik kapal yang mengirim dan menjemput pekerja migran ilegal
              ini bernama Susanto alias Acing.

              "Jadi kami meyakini kegiatan ini terorganisasi karena ada peran masing-masing pihak, siapa
              menjalankan tugas apa dan di mana," tuturnya.

              Menurut  Benny,  selama  ini  Susanto  tak  pernah  tersentuh  aparat  penegak  hukum.  Ia
              mengatakan, hal ini makin menguatkan dugaan BP2MI bahwa kegiatan pengiriman PMI ilegal itu
              sudah berlangsung lama dan diketahui banyak pihak.
              "Dalam pelaksanaan kegiatannya, Susanto alias Acing tidak pernah tersentuh aparat keamanan
              dan aparat hukum," katanya.

              Ia  pun  menduga  kuat  ada  dukungan  (backing)  kuat  dari  anggota  aparat  penegak  hukum
              setempat.

              Benny mengatakan, dirinya akan bertemu dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri
              Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Menkopolhukam Mahfud MD.

              "Kenapa tidak tersentuh aparat? Karena mendapatkan perlindungan diduga kuat atau backing
              dari oknum-oknum aparat yang ada di daerah. Kami mengetahui persis oknum-oknum tersebut
              siapa dan dari institusi apa. Maka, sebagai Kepala BP2MI saya akan bertemu dengan Panglima
              TNI, Kapolri, dan Menkopolhukam," ucapnya.

              Diberitakan, sebuah kapal yang diduga membawa puluhan pekerja migran ilegal tenggelam di
              perairan  Tanjung  Balau,  Johor,  Malaysia,  15  Desember  2021.  Kapal  berangkat  dari  Tanjung
              Uban, Kepulauan Riau, dengan tujuan Johor Bahru.

              Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri, jumlah WNI yang menjadi korban tewas dalam
              kecelakaan kapal itu sebanyak 21 orang.

              Hingga kini, proses pencarian korban masih dilakukan oleh tim SAR Pemerintah Malaysia dan
              Basarnas Indonesia.


              Sementara  itu,  Konsul  Jenderal  RI  Johor  Bahru  Kemenlu  bersama  sejumlah  instansi  telah
              memulangkan 11 jenazah WNI yang tewas.

              Jenazah  mereka  dijemput  menggunakan  kapal  milik  Direktorat  Polisi  Air  Kepolisian  Daerah
              Kepulauan Riau, Kamis (23/12/2021), yang tiba kembali melalui Pelabuhan Batu Ampar, Batam.




                                                           263
   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269