Page 267 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2021
P. 267

TOLAK UMP NAIK 5,1 PERSEN, DEWAN PENGUPAHAN: ITU BUKAN KEPUTUSAN
              PEMPROV DKI, TETAPI KEPUTUSAN ANIES
              Wakil  Ketua  Dewan  Pengupahan  Nasional  unsur  pengusaha  Adi  Mahfudz  menilai  Keputusan
              Gubernur (Kepgub) DKI Jakarta Nomor 1517 Tahun 2021 tentang upah minimum provinsi tahun
              2022 tidak sah.

              Menurut dia, keputusan untuk merevisi upah minimum provinsi (UMP) sebesar 5,1 persen adalah
              keputusan sepihak dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

              "Kenaikan Upah DKI Jakarta Menjadi Rp. 4.641.854 adalah Bukan Keputusan Pemerintah DKI
              Jakarta,  tetapi  itu  adalah  keputusan  Pak  Anies  Baswedan,"  kata  Adi  seperti  dikutip  dari
              Tribunnews.com, Selasa (28/12/2021).

              Jika merujuk pada formula pengupahan tersebut, Anies telah menetapkan kenaikan UMP DKI
              Jakarta untuk 2022 sebesar 0,85 persen atau naik sebesar Rp 37.749 pada 21 November 2021
              lalu.

              Hal ini pun tertuang dalam Kepgub Nomor 1395 Tahun 2021 soal Upah Minimum Provinsi (UMP)
              DKI 2022. Adi pun menilai UMP DKI 2022 sebesar 5,1 persen ini tidak baik untuk masyarakat
              terhadap kepatuhan dan kepastian hukum di Indonesia.

              "Upah minimum provinsi adalah upah minimum yang berlaku hanya untuk masa kerja 0 sampai
              12 bulan kerja, ditetapkan oleh pemerintah dalam hal ini adalah Gubernur yang menetapkan
              serentak tanggal 21 November 2021," ujarnya.

              Adi menegaskan, pengusaha akan patuh pada regulasi yang sudah ditetapkan sebesar 0,8 persen
              dan tegas mengatakan kenaikan UMP DKI 2022 sebesar 5,1 persen tidak sah.

              "Kami sebagai pelaku pengusaha akan patuh dan taat atas peraturan yang ada dan perlu kami
              sampaikan sekali lagi pengusaha akan jalankan peraturan atau putusan gubernur DKI Jakarta
              yang di tetapkan pada tanggal 21 November 2021," ucap Adi.





































                                                           266
   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272