Page 286 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2021
P. 286

"Pak Anies Baswedan sudah menetapkan UMP lagi jilid ke 2, ini jelas tidak baik untuk memberikan
              ketaatan  kepada  masyarakat  terhadap  Kepatuhan  dan  Kepastian  Hukum  di  Indonesia,"  ujar
              Diana dalam keterangannya, Selasa (28/12/2021).

              Diana melanjutkan, UMP adalah Upah minimum yang berlaku hanya untuk masa kerja 0 sampai
              12 bulan kerja, ditetapkan oleh pemerintah dalam hal ini adalah Gubernur yang menetapkan
              serentak tanggal 21 November 2021.

              Menurut dia, tanggal 21 November adalah UMP yang sah, Kalau tanggal selain dari tanggal yang
              sudah ditentukan ya berarti tidak sah.

              "Kami sebagai pelaku pengusaha akan patuh dan taat atas peraturan yang ada dan perlu kami
              sampaikan sekali lagi Pengusaha akan Jalankan Peraturan atau Keputusan Gubernur DKI Jakarta
              yang ditetapkan pada tanggal 21 November 2021," tegas dia.

              Sebelumnya, Anies telah resmi menetapkan UMP 2022 menjadi Rp 4.641.854. Angka ini naik Rp
              225.667 atau 5,1 persen dari tahun lalu.

              Anies  pun  meminta  agar  aturan  ini  segera  diikuti.  Jika  tidak,  maka  ia  mengancam  akan
              menjatuhkan sanksi kepada perusahaan yang melanggar.

              Hal ini tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 1517 Tahun 2021 tentang Upah
              Minimum Provinsi (UMP) 2022 yang diteken sejak 16 Desember 2021 lalu.

              Anies  mengatakan  dalam  diktum  ketiga  Kepgub  tersebut,  perusahaan  wajib  membuat  skala
              pengupahan untuk semua karyawannya yang bekerja lebih dari satu tahun dan kemampuan
              perusahaan.

              "Pengusaha dilarang membayar lebih rendah dari UMP," demikian bunyi diktum keempat.

              Lalu, dalam diktum kelima Anies menyatakan pengusaha yang sudah membayar upah lebih tinggi
              dari UMP sekarang, tidak boleh menurunkan nilainya.
              "Perusahaan yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam diktum ketiga.



































                                                           285
   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290   291