Page 343 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2021
P. 343

negative  -  Anies  Baswedan  (Gubernur  DKI  Jakarta)  Perusahaan  yang  melanggar  ketentuan
              sebagaimana dimaksud dalam diktum KETIGA, diktum KEEMPAT dan diktum KELIMA dikenakan
              sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan

              negative - Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta) Menetapkan Upah Minimum Provinsi Tahun
              2022 di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebesar Rp4.641.854 (empat jutal enam ratus
              empat puluh satu ribu delapan ratus lima puluh empat rupiah) per bulan



              Ringkasan

              Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mendesak Gubernur Anies Baswedan
              untuk  merevisi  lagi  kebijakan  kenaikan  Upah  Minimum  Provinsi  (UMP).  Menurut  Gilbert,
              keputusan  itu  dinilai  Gilbert  bertentangan  dengan  Peraturan  Pemerintah  atau  PP  Nomor  36
              Tahun 2021 tentang Pengupahan.



              ANGGOTA KOMISI B DPRD DKI INI DESAK GUBERNUR ANIES BASWEDAN REVISI
              KEMBALI UMP 2022

              Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mendesak Gubernur Anies Baswedan
              untuk merevisi lagi kebijakan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP).

              Menurut Gilbert, keputusan itu dinilai Gilbert bertentangan dengan Peraturan Pemerintah atau
              PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              Hal itu dikatakan Gilbert saat Komisi B DPRD DKI Jakarta menggelar rapat dengan Dinas Tenaga
              Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertrans) DKI Jakarta terkait penetapan Upah Minimum
              Provinsi (UMP) DKI Tahun 2022.

              Adapun  dalam  aturan  yang  dibuat  pemerintah  itu,  UMP  DKI  Jakarta  untuk  tahun  depan
              seharusnya hanya naik 0,85 persen atau Rp 37.749.


              "Kita lihat ada prosedur (pengambilan kebijakan) yang salah, maka produknya juga salah. Kami
              tidak ingin DKI ini rusak," ucap Gilbert di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (27/12/21).

              Kendati demikian, dirinya meminta agar orang nomor satu di Ibu Kota ini untuk mematuhi aturan
              yang dibuat pemerintah pusat.

              Apalagi, para pengusaha juga menolak dan mengaku keberatan dengan besaran kenaikkan UMP
              DKI Jakarta tahun 2022.

              "Kami  semua  berkepentingan,  semua  berkepentingan,  rakyat  berkepentingan  supaya  DKI  ini
              bagus dalam hal prosedur dan segala macamnya," ujarnya.

              Ia juga turut mempertanyakan pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang
              menyebut keputusan soal kenaikan UMP 5,1 persen ini sudah mendapat persetujuan dari para
              pengusaha.

              Lantaran, para pengusaha di lain sisi justru membantah hal tersebut dan mengaku tak diajak
              bicara soal kenaikan UMP dari 0,85 persen menjadi 5,1 persen ini.
              "Dewan  Pengupahan  seperti  disudutkan,  seakan-akan  itu  dari  mereka.  Padahal,  Dewan
              Pengupahan itu kan hanya pemberi masukan," ucapnya, seperti dilansir dari Wartakota dalam


                                                           342
   338   339   340   341   342   343   344   345   346   347   348