Page 139 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 DESEMBER 2021
P. 139

Wakil  Ketua  Dewan  Pimpinan  Provinsi  (DPP)  Apindo  DKI  Jakarta,  Nurjaman  menegaskan,
              pihaknya  memiliki  beberapa  alasan  terkait  rasa  keberatan  pada  regulasi  tersebut.  Pertama
              adalah bahwa beleid tersebut dinilai tidak sesuai dengan regulasi yang sebenarnya.

              "Tidak sesuai dengan aturan yang semestinya," kata Nurjaman dalam telekonferensi, Kamis 30
              Desember 2021.

              Dia menjelaskan, karena dalam SK Gubernur tersebut tidak mencantumkan konsideran mengenai
              PP Nomor 36 tahun 2021. "Nah, sekarang Gubernur DKI Jakarta mengeluarkan SK Gubernur
              Nomor 1517/2021 tanpa ada konsideran mengenai PP Nomor 36/2021 tersebut," ujarnya.

              Nurjaman menegaskan bahwa akibat dari hal tersebut, pihak dunia usaha pun mempertanyakan
              apa  yang  menjadi  pertimbangan  hukum  atas  upah  minimum  DKI  Jakarta  di  SK  Gub  Nomor
              1517/2021 itu.

              Kemudian hal selanjutnya adalah dimana SK Gubernur Nomor 1517/2021 itu menurut Nurjaman
              jelas  tidak  sejalan  dengan  rekomendasi  Dewan  Pengupahan  DKI  Jakarta,  berdasarkan  hasil
              sidang tanggal 15 November 2021 yang bertempat di Kantor Balai Kota DKI Jakarta.

              Di mana, pada sidang itu juga turut hadir kalangan pengusaha bersama-sama dengan para wakil
              dari beberapa Serikat Pekerja dan Serikat Buruh, ditambah dengan unsur pemerintah.

              Saat  itu,  Nurjaman  memastikan  bahwa  pemerintah  dan  dunia  usaha  sudah  sepakat  untuk
              mematuhi dan mempergunakan aturan formula upah minimum DKI Jakarta untuk Tahun 2022,
              dengan memakai formula sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2021.

              "Artinya kalau ditarik kesimpulan dari dua hal tadi dengan SK Gubernur yang sekarang, itu sangat
              jauh berbeda. Yang pertama jelas konsiderannya mengacu pada PP Nomor 36/2021 karena ada
              aturan dan perintah dari PP tersebut," kata Nurjaman.
              "Tapi yang sekarang, kalau kami lihat hal itu tidak melihat pada SK Gubernur tersebut. Alasannya
              kami tidak tahu, mungkin bisa ditanya kepada pemerintah DKI Jakarta," ujarnya.




































                                                           138
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144