Page 136 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 DESEMBER 2021
P. 136

APINDO TAK MASALAH JIKA ADA PENGUSAHA IKUT KENAIKAN UMP KEPUTUSAN
              GUBERNUR ANIES
              Kepala Bidang Pengupahan dan Jamsos DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Nurjaman
              tak masalah jika ada pengusaha yang ingin menerapkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP)
              tahun  2022  mengikuti  keputusan  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan.  Namun,  dengan
              catatan perusahaan mampu melakukan kewajiban pembayaran.

              "Ada pengusaha setuju terhadap kenaikan upah, bagi kami secara korporasi silahkan. Jangankan
              naik 5 persen, 1000 persen juga silakan selama mereka mampu," ujarnya dalam konpers virtual,
              Kamis (30/12).

              Meski  begitu,  dia  menyebut,  jika  penetapan  UMP  2022  yang  diteken  Gubernur  Anies  telah
              melanggar ketentuan yang berlaku. Yakni, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021
              tentang Pengupahan yaitu pasal 26 mengenai cara perhitungan upah minimum dan pasal 27
              mengenai Upah minimum provinsi.
              Selain  itu,  Apindo  menilai  penetapan  UMP  2022  oleh  Pemprov  DKI  Jakarta  dilakukan  secara
              sepihak.  Ini  lantaran  tanpa  memperhatikan  pendapat  dunia  usaha,  khususnya  Apindo  DKI
              Jakarta  yang  menjadi  bagian  dari  Dewan  Pengupahan  Daerah  sebagai  unsur  dunia  usaha
              (pengusaha).
              Untuk itu, dia mengimbau kepada para pengusaha agar tidak gegabah mengadopsi kenaikan
              UMP versi Gubernur Anies. Mengingat, Apindo dalam waktu dekat akan melayangkan gugatan
              ke  Pengadilan  Tata  Usaha  Negara  (PTUN)  untuk  menolak  kenaikan  UMP  2022  sebesar  5,1
              persen.

              "Jadi, jangan coba-coba naikkan 5 persen jika tidak sesuai ketentuan," tutupnya.

              2 dari 2 halaman Tempuh Jalur Hukum Kepala Bidang Pengupahan dan Jamsos DPP Asosiasi
              Pengusaha Indonesia (Apindo) Nurjaman menyatakan, pihaknya akan menempuh jalur hukum
              dengan  melayangkan  gugatan  ke  Pengadilan  Tata  Usaha  Negara  (PTUN)  untuk  menentang
              kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta.

              Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menaikkan UMP Jakarta 2022
              sebesar  5,1  persen.  "Kami  sampaikan  bahwa  Apindo  akan  melakukan  upaya-upaya  hukum,
              termasuk ke Pengadilan Tata Usaha Negara ya terkait UMP," ujarnya dalam konpers virtual,
              Kamis (30/12).

              Nurjaman menyatakan, gugatan tersebut dilakukan lantaran Gubernur Anies telah melanggar
              regulasi  Pengupahan  yang  berlaku  saat  ini,  terutama  Peraturan  Pemerintah  (PP)  Nomor  36
              Tahun 2021 tentang Pengupahan yaitu pasal 26 mengenai cara perhitungan upah minimum dan
              pasal 27 mengenai Upah minimum propinsi.

              "Jadi,  InsyaAllah  dalam  waktu  dekat  kami  akan  melakukan  upaya  hukum  melalui  PTUN,"
              tekannya.

              Adapun, Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani menyatakan, Pemprov DKI Jakarta secara
              sepihak melakukan revisi UMP DKI Jakarta 2022 tanpa memperhatikan pendapat dunia usaha,
              khususnya Apindo DKI Jakarta yang menjadi bagian dari Dewan Pengupahan Daerah sebagai
              unsur dunia usaha (pengusaha).

              Dengan revisi UMP DKI Jakarta 2022 tersebut maka upaya untuk mengembalikan prinsip Upah
              Minimum sebagai Jaring Pengaman Sosial (JPS atau Social Safety Net) bagi pekerja pemula tanpa
              pengalaman tidak terwujud dan kembali menjadi Upah Rata-rata sehingga penerapan Struktur

                                                           135
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141