Page 45 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 agustus 2019
P. 45
masif tanpa memandang usia.
Juga tanpa melihat latar belakang pendidikan untuk menjamin adanya triple skilling
yakni skilling, upskilling, dan re-skilling bagi sumber daya manusia Indonesia,
maupun pemagangan serta sertifikasi uji kompetensi.
"Massifikasi pelatihan di BLK melalui program triple skilling, yaitu Skilling untuk
angkatan kerja yang ingin mendapatkan skill. Up-skilling untuk pekerja yang ingin
meningkatkan skill dan re-skilling untuk pekerja yang ingin mendapatkan
keterampilan baru, " ujarnya.
Hanif menegaskan untuk mendekatkan akses pelatihan vokasi kepada masyarakat,
pemerintah juga membangun BLK Komunitas. Pada 2017 dengan 50 BLK Komunitas,
dan meningkat menjadi 75 BLK di 2018. "Tahun 2019 kembali melonjak menjadi
1.000 BLK Komunitas berbasis pesantren, " katanya.
Dalam pertemuan di Shah Alam itu, Hanif Dhakiri didampingi oleh Dirut BPJS
Ketenagakerjaan Agus Susanto; Dirjen Binalattas Bambang Satrio Lelono; Staf
Khusus Nurhuda; Ketua BNSP Kunjung Masehat; Karo Kerja sama Luar Negeri,
Indah Anggoro Putri dan Antonius J. Supit, Tajuddin, Mafirion, Sugeng Bahagijo,
Kun Wardhana (Anggota Komite Pelatihan Vokasi Nasional).
Sedangkan delegasi Malaysia hadir Datuk Khir Razman (Ketua Pengarah Jabatan
Tenaga Manusia); Tuan Haji Zaihan (Ketua Pengarah Jabatan Pembangunan
Kemahiran; Encik Mat Setia (Jabatan Tenaga Manusia) dan Wakil dari Bahagian
Dasar dan Bahagian Antar Bangsa.
Sementara Anton J. Supit mengatakan lembaga pendidikan bertugas mencetak
orang atau lulusan pencari kerja serta mendukung tugas pokok Kemnaker adalah
skilling, upskilling dan reskilling.
"Pelatihan vokasi adalah tanggung jawab semua pihak. Jangan semua seakan-akan,
kalau orang yang tidak dapat pekerjaan, menyalahkan Kemnaker, itu tidak benar.
Kita semua harus mendukung pekerjaan Kemnaker itu untuk skilling, upskilling dan
re-skilling," kata Anton.
Page 44 of 56.