Page 295 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 SEPTEMBER 2021
P. 295

KEMNAKER SUDAH SALURKAN BANTUAN SUBSIDI GAJI RP4,9 TRILIUN PER HARI
              INI
              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  menyelenggarakan  kegiatan  Evaluasi  Bantuan
              Subsidi Gaji/Upah bagi pekerja atau buruh 2021. Evaluasi dilakukan terkait data penerima BSU,
              mekanisme penyaluran, kendala, dan kemungkinan perluasan cakupan wilayah penerima, serta
              percepatan penyaluran BSU 2021.

              "Evaluasi  ini  penting  untuk  meningkatkan  prosentase  penerima  BSU  tahun  2021  dan
              meningkatkan kualitas program BSU," kata Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan
              Sosial (PHI & Jamsos) Kemnaker, Indah Anggoro Putri, Jakarta, Jumat (24/9).

              Dirjen Indah mengatakan, sesuai arahan Menaker Ida Fauziyah, penyaluran BSU tahun 2021 ini,
              Kemnaker  hanya  menyalurkan  BSU  lewat  rekening  HIMBARA.  Sehingga  pekerja  yang  telah
              memenuhi syarat dan lolos verifikasi, namun tak memiliki rekening HIMBARA, akan dibukakan
              rekening baru secara kolektif (burekol).
              Indah menegaskan, total data calon penerima BSU yang dikirimkan BPJSTK sebanyak 7.748.630
              calon  penerima.  Setelah  melalui  proses  pemadanan  data,  BSU  telah  disalurkan  sebanyak
              4.911.200 orang penerima.

              "Total  dana  yang  telah  disalurkan  hingga  saat  ini  per-24  September,  sebesar
              Rp4.911.200.000.000  (Rp4,9  Triliun),  yang  terdiri  dari  rekening  existing  Bank  Himbara  dan
              burekol," ujarnya.

              Selanjutnya Ditegaskan Indah Anggoro Putri, dalam penyaluran BSU melalui rekening Himbara
              selama ini, juga ditemukan berbagai permasalahan. Yakni komunikasi antar Bank di kantor pusat
              dan kantor cabang yang tidak sinkron telah mengakibatkan proses aktivasi tak bisa dilakukan
              secara cepat.

              "Kedua, terbatasnya sumber daya Bank dalam pelayanan aktivasi rekening baru secara kolektif,"
              katanya.

              Ketiga, gagal salur untuk rekening eksisting meski telah dilakukan verifikasi dan validasi oleh
              bank sebelum ditetapkan sebagai penerima BSU oleh KPA. Keempat, kurangnya diseminasi Bank
              kepada pekerja penerima BSU mengenai mekanisme penyaluran BSU.

              Kelima, perusahaan menolak menerima dana BSU untuk pekerja karena kurangnya sosialisasi
              kriteria  penerima  BSU.  "Keenam,  lemahnya  koordinasi  dan  sosialisasi  antara  BPJS  TK  Pusat
              dengan kantor cabang dan BPJS TK dengan Bank Himbara dalam pelaksanaan penyaluran BSU,"
              ujar Dirjen Indah.

              Dirjen  Indah  menambahkan,  seluruh  permasalahan  yang  dievaluasi  berasal  dari  pengaduan
              masyarakat ke PHI melalui media sosial maupun pesan jaringan pribadi. "Tim PHI berpandangan
              pengaduan masyarakat ini harus memperoleh perhatian serius untuk ditindaklanjuti," katanya.

              [bim].












                                                           294
   290   291   292   293   294   295   296   297   298   299   300