Page 91 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 JUNI 2019
P. 91
Perusahaan juga tidak memiliki alat pemadam kebakaran dan sirkulasi udara yang
memenuhi syarat. Pabrik tidak dilengkapi fasilitas pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K), tidak tersedia alat pelindung diri (APD), serta berbagai
pelanggaran lain.
Secara terpisah, Pelaksana Harian Direktur Pengawasan Norma Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (PNK3), Amarudin mengatakan, dari 30 korban meninggal, hanya
satu pekerja yang telah terdaftar BPJS Ketenagakerjaan yakni atas nama Gusliana.
Ahli waris akan mendapatkan santunan kecelakaan kerja dari BPJS Ketenagakerjaan
sebesar Rp 150.411.288.
Sedangkan untuk santunan ahli waris pekerja yang belum terdaftar BPJS
Ketenagakerjaan , Dinas Tenaga Kerja Sumatera Utara akan membuat penetapan
yang menyatakan para korban sebagai korban kecelakaan kerja, agar ahli waris
korban mendapatkan santunan kecelakaan kerja sesuai ketentuan yang berlaku.
Kebakaran pabrik mengakibatkan 30 orang meninggal dunia. Mereka terdiri dari 24
pekerja borongan termasuk di dalamnya seorang pekerja anak atas nama Rina (15
tahun), lima anak sebagai pekerja borongan serta seorang adik pekerja yang
sedang berkunjung ke pabrik tersebut. Terdapat empat pekerja yang selamat dari
insiden tersebut.
( Tim pusat dan daerah tersebut sudah menyelesaikan investigasi tahap awal di
pabrik yang berlokasi Desa Sabirejo, Binjai, Langkat, Sumatera Utara tersebut.
"Enam pelanggaran itu menjadi pijakan pengawas untuk menyelesaikan kasus
ketenagakerjaan diperusahaan tersebut. Sikap pengawas jelas, tiap pelangaran
harus ditindak," kata Menteri Ketenagakerjaan, M Hanif Dhakiri, Senin (24/6/2019).
Enam pelanggaran tersebu, pertama, perusahaan tidak memberikan perlindungan
kepada pekerja terkait kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan baik mental
maupun.
Kedua, didapati perusahaan mempekerjakan pekerja anak atas nama Rina umur 15
tahun. Ketiga, perusahaan belum membuat wajib lapor ketenagakerjaan untuk
lokasi kejadian.
Diketahui, pabrik tersebut merupakan cabang dari PT Kiat Unggul yang berada di
Jalan Medan-Binjai KM 15,7, Kabupaten Deliserdang.
Perusahaan tidak melaporkan keberadaan cabang perusahaan tersebut kepada
Dinas Ketenagakerjaan, sehingga keberadaannya tak tercatat oleh Dinas Tenaga
Kerja Provinsi Sumatera Utara. Perusahaan masuk kategori ilegal.
Page 90 of 105.