Page 92 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 JUNI 2019
P. 92

Keempat, perusahaan membayar upah tenaga kerja lebih rendah dari ketentuan
               upah minimum Kabupaten Langkat.

               Kelima, perusahaan belum mengikut sertakan pekerjanya dalam program jaminan
               sosial yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.

               "Hanya satu pekerja yang sudah didaftarkan pada BPJS Ketenagakerjaan ,
               selebihnya belum," kata Menaker.

               Keenam, lanjut Menaker, perusahaan belum melaksanakan sepenuhnya syarat-
               syarat Keselamatan Kesehatan Kerja (K3).

               Dari olah tempat kejadian perkara, diketahui sumber api berasal dari pintu belakang
               yang menjadi akses keluar masuk pekerja.

               Sedangkan pintu depan terkunci. Sehingga saat terjadi kebakaran para pekerja tak
               bisa keluar menyelamatkan diri karena tidak ada jalur evakuasi.

               Perusahaan juga tidak memiliki alat pemadam kebakaran dan sirkulasi udara yang
               memenuhi syarat. Pabrik tidak dilengkapi fasilitas pertolongan pertama pada
               kecelakaan (P3K), tidak tersedia alat pelindung diri (APD), serta berbagai
               pelanggaran lain.

               Secara terpisah, Pelaksana Harian Direktur Pengawasan Norma Keselamatan dan
               Kesehatan Kerja (PNK3), Amarudin mengatakan, dari 30 korban meninggal, hanya
               satu pekerja yang telah terdaftar BPJS Ketenagakerjaan yakni atas nama Gusliana.

               Ahli waris akan mendapatkan santunan kecelakaan kerja dari BPJS Ketenagakerjaan
               sebesar Rp 150.411.288.

               Sedangkan untuk santunan ahli waris pekerja yang belum terdaftar BPJS
               Ketenagakerjaan , Dinas Tenaga Kerja Sumatera Utara akan membuat penetapan
               yang menyatakan para korban sebagai korban kecelakaan kerja, agar ahli waris
               korban mendapatkan santunan kecelakaan kerja sesuai ketentuan yang berlaku.

               Kebakaran pabrik mengakibatkan 30 orang meninggal dunia. Mereka terdiri dari 24
               pekerja borongan termasuk di dalamnya seorang pekerja anak atas nama Rina (15
               tahun), lima anak sebagai pekerja borongan serta seorang adik pekerja yang
               sedang berkunjung ke pabrik tersebut. Terdapat empat pekerja yang selamat dari
               insiden tersebut.

               (*).


               Tim gabungan pengawas ketenagakerjaan menemukan enam pelangaran
               ketenagakerjaan di pabrik korek api milik PT Kiat Unggul, yang terbakar pada Jumat
               lalu.



                                                       Page 91 of 105.
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97