Page 15 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 MEI 2019
P. 15
keimigrasian di Malaysia. Sebagian besar pelanggar imigrasi asal Indonesia
merupakan tenaga kerja yang kelebihan izin tinggal atau overstayer.
Kepala Pusat Detensi Imigrasi Kuala Lumpur, MD Noor, menyatakan selain kelebihan
izin tinggal, banyak WNI yang terkena kasus imigrasi karena masa berlaku paspor
sudah habis.
"Sebagian besar WNI itu merupakan TKI, kalau pelancong ya mereka hanya
melancong lalu pulang. Kira-kira saat ini ada 700-800 WNI yang ditahan di detensi
ini," ucap Noor kepada sedikitnya 20 wartawan Indonesia yang berkunjung ke
detensi beberapa waktu lalu.
Petugas Humas Detensi Imigrasi Kuala Lumpur, Mohd Faiz bin Azhar, mengatakan
setiap bulan pihaknya bisa memulangkan sekitar 600-700 tahanan imigrasi.
Dia mengatakan tak sedikit juga tahanan yang mendekam di detensi hingga
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Faiz mengatakan orang yang lama tertahan
itu rata-rata stateless atau tanpa kewarganegaraan.
"Jadi mereka mungkin perawakan campuran seperti India atau Melayu tetapi
berbahasa Indonesia. Namun, ketika diminta dokumen identitas diri seperti paspor
tak punya dan ketika pihak kedutaan mengonfirmasi, mereka tidak mengakui orang-
orang itu," ujarnya.
Proses pemulangan TKI dari malaysia beberapa waktu lalu. (CNN Indonesia/ Safir
Makki) Terkait proses pemulangan, Faiz mengatakan imigrasi Malaysia selalu
berkoordinasi dengan kedutaan negara asal, termasuk KBRI di Kuala Lumpur.
Ia mengatakan pada umumnya pihak imigrasi akan mengutamakan proses
pemulangan berdasarkan kasus dan kondisi kesehatan para pelanggar.
"Dalam proses pemulangan kami berkoordinasi dengan KBRI. Biasanya KBRI ikut
urus tahanan yang masalahnya karena masa paspor habis tapi soal tiket pulang itu
dari pribadi individunya biasanya," kata Faiz.
"Kami juga kerap mempercepat proses pemulangan bagi para pelanggar imigrasi
yang tidak sehat." Meski membantu proses repatriasi WNI pelanggar imigrasi,
pertolongan KBRI dinilai lamban. Seorang TKI asal Jawa Timur, Siram, mengaku
KBRI belum juga mengurus kepulangan tantenya yang kelebihan izin tinggal dan
kini masih mendekam di detensi tersebut.
Menurut Siram, tantenya yang bekerja di sebuah kedai di Bukit Jalil itu telah
memegang Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP).
"Tante saya sudah sejak bulan 11 lalu (November) ditahan di detensi imigrasi ini
padahal sudah pegang SPLP tapi tak lekas dipulangkan. KBRI membantu tapi
lamban jadi saya bulak-balik ngurus sendiri," kata Siram yang telah bekerja di
Malaysia sejak delapan tahun terakhir ketika ditemui di ruang tunggu detensi
beberapa waktu lalu.(gil).
Page 14 of 166.