Page 108 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 AGUSTUS 2020
P. 108

REALISASI STIMULUS EKONOMI SUDAH 21,8%

              FITCH AFIRMASI RATING INDONESIA

              Oleh Triyan Pangastuti dan Leonard AL Cahyoputra

              Realisasi pembiayaan penanganan Covid-19 dan program pemulihan ekonomi nasional (PEN)
              hingga 6 Agustus 2020 mencapai Rp 151,25 triliun atau 21,8% dari pagu sebesar Rp 695,2
              triliun. Realisasi itu meningkat 2,8 persen poin dibandingkan posisi 22 Juli yang masih sekitar
              19%.
              Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, tren penyerapan anggaran secara keseluruhan telah
              menunjukkan peningkatan seiring dengan upaya pemerintah dalam memperpanjang beberapa
              stimulus program PEN hingga Desember 2020, terutama untuk penyaluran bantuan sosial.

              Dia menegaskan, saat ini Ke-menkeu akan lebih mempercepat realisasi dengan proses usulan
              baru berbagai kluster dan mensimplifikasi proses birokrasi. Kemudian, pemerintah juga akan
              melakukan redesain terhadap program-program yang serapannya tidak meningkat.

              "Pemerintah juga akan melakukan redesain, jika dianggap adanya program sejak awal didesain
              ternyata  tidak  mengalami  peningkatan  pelaksanaan  dan  mendapatkan  halangan  yang  cukup
              besar karena berbagai hal," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers secara vitual di Jakarta, Senin
              (10/8).

              Sri Mulyani menjelaskan, anggaran untuk Covid-19 dan program PEN tidak hanya berasal dari
              pagu yang disiapkan. Pasalnya, pemerintah juga melihat pagu awal Kemen-terian/Lembaga (K/L)
              meskipun sudah mengalami refocusing ataupun realokasi.

              Dia merinci total pagu Rp 695,2 triliun tersebut berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
              (DIPA) yang sudah ada sebesar Rp 313,2 triliun, sementara yang belum ada DIPA Rp 226,1
              triliun

              Sisanya  Rp  155,9  triliun  merupakan  anggaran tanpa  DIPA  yang  dipergunakan  untuk  insentif
              perpajakan dalam program PEN.

              Rincian realisasi penyerapan pembiayaan Covid-19 dan program PEN hingga 6 Agustus 2020
              terdiri atas, pertama, anggaran kesehatan sebesar Rp 7,14 triliun atau 14,4% dari pagu Rp 87,55
              triliun.

              Anggaran  kesehatan  ini  dipe-runtukan  bagi  insentif  kesehatan  pusat  dan  daerah,  santunan
              kematian tenaga kesehatan, penanganan oleh Gugus Tugas Covid-19, dan insentif bea masuk
              dan pajak pertambahan nilai (PPN) kesehatan.

              Kedua, program perlindungan sosial sudah tersalurkan Rp 86,45 triliun atau setara 48,8% dari
              pagu Rp 203,91 triliun. Rinciannya, untuk Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako,
              bantuan sembako Jabodetabek, bantuan non tunai Jabodetabek, Kartu Prakerja, diskon listrik,
              dan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

              Bahkan, menurut Menkeu, jumlah penerima manfaat dari program perlindungan sosial sangat
              besar untuk meng-cover masyarakat yang terdampak pandemi.

              Ketiga, realisasi dukungan sektoral K/L dan Pemda sebesar Rp 8,6 triliun atau 25,7% dari pagu
              Rp  106,05  triliun.  Dukungan  ini  diberikan  untuk  program  padat  karya  K/L,  DID  pemulihan
              ekonomi, dan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik

              Keempat, realisasi insentif usaha sebesar Rp 16,6 triliun atau 13,7% dari pagu Rp 120,61 triliun.
              Ini disalurkan untuk insentif pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 ditanggung pemerintah (DTP),
                                                           107
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113