Page 109 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 AGUSTUS 2020
P. 109

pembebasan PPh 22 Impor, pengurangan angsuran PPh Pasal 25, pengembalian pendahuluan
              PPN, dan diskon angsuran PPh Badan.
              Bahkan Menkeu mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan redesign bagi PPh Pasal 21
              Ditanggung Pemerintah (DTP) dan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP). Kendati begitu,
              ia memastikan Direktorat Jenderal Pajak akan terus mensosialsiasikan insentif

              usaha.

              "DJP akan terus sosialisasi ke stakeholder agar mereka bisa memanfaatkan insentif tersebut juga
              untuk pemanfaatan stimulus dalam rangka pemulihan ekonomi dan untuk sebagian dari pasal
              PPh 21 DTP dan BMDTP akan dilakukan redesigning untuk pos-pos yang bisa dilakukan agar bisa
              dimanfaatkan dunia usaha dan masyarakat," tuturnya.

              Kelima, realisasi dukungan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebesar Rp 32,5 triliun
              atau 27,1% dari pagu senilai Rp 123,47 triliun, antara lain tersalurkan untuk penempatan dana
              pemerintah di perbankan, pembiayaan investasi LPDB, PPh Final UMKM DTP, dan subsidi bunga
              UMKM.

              Keenam,  realisasi  pembiayaan  korporasi  yang  sama  sekali  belum  terserap.  Anggarannya
              mencapai Rp 53,57 triliun. Untuk ini,

              Untuk  pembiayaan  korporasi,  saat  ini  pemerintah  sudah  menyiapkan  Rancangan  Peraturan
              Pemerintah (RPP) sebagai landasan hukum pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) pada
              beberapa BUMN. "RPP dalam proses finalisasi sehingga pencairan bisa terjadi pada Agustus,"
              tuturnya.

              Dengan  demikian,  Menkeu  memastikan  akan  terus  berkoordinasi  bersama  jajaran  Satgas
              Penangan Covid-19 dan terus mengevaluasi program PEN terkait mekanismenya di lapangan.
              Untuk  program  yang  penyerapannya  rendah  atau  sulit  implementasinya,  maka  bisa  diganti
              mekanismenya atau dibuat program baru agar penyerapan PEN lebih optimal," jelasnya.

              Usulan Kadin

              Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengapresiasi langkah Pemerintah telah merevisi
              Peraturan  Pemerintah  (PP)  Nomor  23  Tahun  2020  menjadi  PP  Nomor  43  Tahun  2020, yang
              berlaku  pada  4  Agustus,  untuk  mendorong  perbankan  agar  lebih  mudah  memberikan  kredit
              modal keija kepada dunia usaha dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) hal itu
              Ketua  Umum  Kadin  Indonesia  Rosan  P  Roeslani  mengatakan,  pihaknya  melihat  kebijakan
              pemerintah semakin membaik dan

              diharapkan  dengan  adanya  Komite  Penanganan  Covid-19  dan  Pemulihan  Ekonomi  Nasional
              (PEN) menjadi lebih signifikan percepatan pemulihan akibat pandemi tersebut.

              Dia  menilai  kredit  modal  kerja  sudah  mulai  berjalan  di  sektor  UMKM  dan  untuk  korporasi
              diharapkan  juga  bisa  berjalan.  Untuk  itu,  Kadin  mengusulkan  persyaratannya  agar  direvisi
              mengenai yang bisa menerima modal kerja untuk korporasi tenaga kerjanya minimum 300 orang.

              "Nah mungkin kami ada usulan supaya lihat juga dampak industri yang paling besar terkena,"
              ujar Rosan saat melakukan pertemuan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick
              Thohir selaku Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
              (KPCPEN), Kepala BNPB Doni Monardo, dan Ketua Satgas PEN Wakil Menteri 1 BUMN Budi Gunadi
              Sadikin, yang disiarkan secara daring dari Menara Kadin, Jakarta, Senin (10/8).

              Rosan  menerangkan,  syarat  tersebut  membuat  sektor  pariwisata  yang  paling  berat  terkena
              dampak pandemi terancam tidak bisa mengajukan kredit. Itu karena biasanya restoran dan hotel
                                                           108
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114