Page 125 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 AGUSTUS 2020
P. 125

Ringkasan

              Badan Legislasi (Baleg) DPR RI tetap melakukan pembahasan terkait Omnibus Law RUU Cipta
              Kerja, buruh di Kota Cimahi gelar aksi demo di DPRD Kota Cimahi, Jalan Dra Djulaeha Karmita,
              Senin (10/8/2020). Buruh meminta jajaran legislator di DPRD Kota Cimahi menolak pembahasan
              RUU tersebut.

              Buruh  dari  berbagai  serikat  buruh/pekerja  yang  mengatasnamakan  Aliansi  Gerakan  Rakyat
              Seluruh Cimahi (Agresi) bergerak dari kawasan industri Kota Cimahi. Sempat terjadi ketegangan
              saat bunih menggedor pabrik untuk memperbolehkan buruh lainnya ikut aksi tersebut.



              BURUH CIMAHI DEMO TOLAK OMNIBUS LAW CIPTA KERJA

              Badan Legislasi (Baleg) DPR RI tetap melakukan pembahasan terkait Omnibus Law RUU Cipta
              Kerja, buruh di Kota Cimahi gelar aksi demo di DPRD Kota Cimahi, Jalan Dra Djulaeha Karmita,
              Senin (10/8/2020). Buruh meminta jajaran legislator di DPRD Kota Cimahi menolak pembahasan
              RUU tersebut.

              Buruh  dari  berbagai  serikat  buruh/pekerja  yang  mengatasnamakan  Aliansi  Gerakan  Rakyat
              Seluruh Cimahi (Agresi) bergerak dari kawasan industri Kota Cimahi. Sempat terjadi ketegangan
              saat bunih menggedor pabrik untuk memperbolehkan buruh lainnya ikut aksi tersebut.

              Titik kumpul di depan gedung DPRD Kota Cimahi, satu per satu perwakilan serikat buruh/pekerja
              bergantian berorasi.

              Ketua SPSI Kota Cimahi Edi Suherdi menyatakan, kalangan buruh datang ke DPRD Kota Cimahi
              gelar  aksi  untuk  menuntut  DPRD  Kota  Cimahi  membuat  penolakan  RUU  Omnibus  Law  Cipta
              Kerja.

              "Saat  ini  DPR  RI  masih  tetap  melakukan  pembahasan  walaupun  Presiden  RI  Joko  Widodo
              menyampaikan ke federasi buruh bahwa pembahasan ditunda. Namun sampai sekarang belum
              dicabut dan ditunda, bahkan terus dibahas. Kami kalangan pekerja/ buruh minta DPRD Kota
              Cimahi  menyampaikan  ke  DPR  RI  agar  pembahasan  dihentikan  dan  kembali  ke  UU
              Ketenagakerjaan," ujarnya.

              Menurut Edi, RUU Omnibus Law Cipta Kerja tersebut menimbulkan banyak degradasi peraturan.
              "Menyimpang dari ketentuan.

              Seperti tenaga kerja asing (TKA) bebas diposisikan di bagian apa pun di Indonesia tanpa syarat
              tertentu. Ada juga aturan pesangon berkurang dari 9 kali upah menjadi 5 bulan upah," ucapnya.

              Belum lagi soal jaminan sosial yang tercantum dalam RUU tersebut yang bisa menghapuskan
              kewajiban perusahaan menanggung jaminan bagi pekerja. "Kepastian upah yang dikembalikan
              ke pasar dengan negosiasi hanya buruh dan perusahaan akan menghilangkan survei kelayakan
              hidup,  rekomendasi  Dewan  Pengupahan  maupun  rekomendasi  kepala  dae-rah-gubemur,"
              ungkapnya.

              Karena itu, pekerja/buruh Kota Cimahi butuh dukungan jajaran DPRD Kota Cimahi agar aspirasi
              RUU  Omnibus  Law  dihentikan  oleh  DPR  RI.  "RUU  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  ini  sangat
              memberatkan  buruh  sehingga  DPRD  Kota  Cimahi  agar  menyuarakan  aspirasi  buruh  se-Kota
              Cimahi untuk meminta pembahasan RUU dihentikan," tuturnya.

              Mendukung



                                                           124
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130